Taylor kemudian dinyatakan meninggal saat dibawa ke rumah sakit, sementara Grange dalam kondisi kritis.
Dua penumpang lainnya, Fitzgerald Brown dan Jair Castañeda, dilaporkan mengalami luka-luka dan turut dilarikan ke rumah sakit. Kewarganegaraan mereka belum dipastikan.
Baca Juga: Kehadiran Militer AS di Filipina Picu Tiongkok Memanas
Motif Tak Diketahui

Pihak berwenang menyatakan bahwa motif Taylor melakukan aksi pembajakan pesawat masih belum jelas. Ia bersikeras ingin kembali ke Amerika, namun latar belakang dan alasan tindakannya masih dalam penyelidikan.
Pejabat Kedutaan Besar AS di Belize juga belum mengonfirmasi status militer Taylor.
Insiden ini mengguncang dunia penerbangan Belize. “Semua penerbangan dibatalkan. Kami sangat panik,” kata salah satu sumber dari bandara.
Peristiwa pembajakan itu menyoroti kembali celah keamanan dalam penerbangan sipil, terutama di negara-negara dengan sistem pengawasan yang lebih longgar.
Departemen Luar Negeri AS turut menanggapi peristiwa tersebut. Juru bicara Tammy Bruce mengatakan, “Kami bersyukur peristiwa ini tidak menelan korban massal. Tapi jelas, ini peringatan serius tentang betapa cepatnya situasi bisa berubah mengancam jiwa.”