Meskipun ada banyak aplikasi pinjol dengan sistem yang berbeda, mereka harus mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK mensyaratkan agar nasabah yang mengajukan pinjaman memiliki penghasilan minimal Rp3 juta.
Jika penghasilan yang dicantumkan dalam formulir pengajuan kurang dari jumlah tersebut, pengajuan pinjamanmu besar kemungkinan akan ditolak.
2. Jaga Riwayat Kreditmu Bersih (BI Checking)
Selain penghasilan, hal penting lainnya adalah menjaga riwayat kredit atau BI checking yang bersih.
Banyak orang yang mengalami penolakan pengajuan pinjaman meskipun mereka tidak pernah meminjam sebelumnya.
Ternyata, ketika pengecekan dilakukan, riwayat BI checking mereka bermasalah. Dalam sistem BI checking terdapat kategori seperti Call 1 yang berarti baik, Call 2 yang menunjukkan peringatan, dan Call 3 hingga Call 5 yang menunjukkan masalah serius.
Jika kamu pernah telat membayar pinjaman dan masalah tersebut belum terselesaikan, pengajuan pinjaman di aplikasi pinjol lain, meskipun berbeda, juga dapat ditolak.
3. Tentukan Tujuan Pinjaman dengan Jelas
Aplikasi pinjol sering kali menanyakan tujuan pengajuan pinjamanmu. Tujuan pinjaman untuk keperluan konsumtif biasanya lebih mudah disetujui karena margin pinjaman yang lebih besar.
Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki tujuan pinjaman yang jelas dan baik agar peluangmu mendapatkan limit pinjaman tinggi semakin besar.
4. Pilih Aplikasi Pinjol yang Sesuai dengan Area Layanan
Aplikasi pinjol di Indonesia memiliki area layanan yang berbeda-beda. Beberapa aplikasi hanya melayani wilayah tertentu seperti Jakarta, Depok, atau Pulau Jawa, sementara yang lain mencakup seluruh Indonesia.
Pastikan kamu tinggal di wilayah yang tercakup dalam area layanan aplikasi pinjol yang kamu pilih. Jika tidak, pengajuan pinjamanmu bisa ditolak.
5. Hindari Menggunakan Pinjol Ilegal
Menggunakan pinjol ilegal dapat menimbulkan banyak masalah, baik di masa depan maupun dalam jangka pendek.
