POSKOTA.CO.ID - Maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal kembali menjadi sorotan, kali ini modus yang banyak beredar menawarkan janji menggiurkan berupa "tidak perlu dibayar" atau yang dikenal dengan istilah galbay (gagal bayar).
Dalam praktiknya, pinjol ilegal ini menggaet calon peminjam dengan iming-iming persetujuan mudah, bahkan menggunakan data palsu (data busuk).
Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan risiko besar, mulai dari potongan biaya tidak wajar hingga penyalahgunaan data pribadi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai praktik pinjol ilegal semacam ini. Selain melanggar hukum, pinjol abal-abal ini sering kali menjerat peminjam dengan bunga tinggi, denda, dan ancaman keamanan data.
Baca Juga: Pinjol Tanpa BI Checking 2025: Aman atau Berisiko? Ini Fakta Lengkapnya!
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa legalitas platform pinjaman dan tidak tergiur janji "galbay" yang berisiko penipuan.
Galbay Pinjol Ilegal
Dalam sebuah unggahan video YouTube Ini Panjol, memperlihatkan proses pengajuan pinjaman di aplikasi pinjol ilegal tersebut. Dengan menggunakan data palsu (data busuk), ia berhasil mendapatkan pencairan dana sebesar Rp650.000 dari pinjaman Rp1 juta dalam hitungan menit.
Namun, yang mengejutkan, pinjol ini mengklaim bahwa peminjam tidak perlu membayar (galbay) dan tidak akan ditagih sampai ke rumah.
Padahal, dalam ketentuan pinjaman, terlihat adanya biaya layanan dan potongan yang sangat besar, sehingga uang yang diterima peminjam jauh lebih kecil dari nominal pinjaman.
Baca Juga: Cara Stop Kebiasaan Berhutang di Pinjol yang Berakibat Fatal!
Ciri-Ciri Pinjol Ilegal dan Risiko Gagal Bayar
Pinjol ilegal seperti ini biasanya memiliki ciri-ciri:
- Tanpa verifikasi ketat: Tidak memerlukan credit scoring atau pemeriksaan data mendalam.
- Biaya tersembunyi tinggi: Terdapat potongan biaya layanan, administrasi, atau pengendalian risiko yang besar.
- Bunga rendah di awal, tetapi tenor singkat: Meski mengklaim bunga hanya 0,5% per hari, total pembayaran bisa membengkak karena denda.
- Akses data pribadi berlebihan: Aplikasi meminta izin mengakses SMS, kontak, lokasi, bahkan kamera.
.jpg)
.png)
