Aksi tersebut diduga dilakukan di lingkungan rumah sakit. Meskipun belum berujung pada proses hukum yang tuntas, PR telah dinonaktifkan dari jabatannya sambil menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang.
Baca Juga: Viral! Wanita Asal Bandung Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di RS Malang
4. Palembang, 2023–2024 – Disuntik dan Dicabuli Saat Tak Sadar
TAF, seorang istri pasien yang sedang hamil, menjadi korban dokter ortopedi berinisial MY. Dalam laporannya, TAF mengaku disuntik hingga tak sadar dan kemudian mengalami pelecehan seksual.
Kasus ini sangat mengejutkan karena dilakukan terhadap korban yang dalam kondisi lemah dan tidak bisa melawan. Pada Mei 2024, MY resmi ditahan oleh pihak kepolisian.
5. Tangerang, 2024 – Konsultasi Menstruasi Berujung Pelecehan
AA, remaja 19 tahun, melaporkan tindakan tidak senonoh yang dialaminya saat konsultasi tentang menstruasi di sebuah klinik di Cipadu, Tangerang.
Dokter yang memeriksanya diduga meraba bagian tubuh korban secara tidak pantas. Proses penyelidikan oleh kepolisian masih berlangsung.
6. Garut, 2024–2025 – Pelecehan Terekam CCTV dan Viral
Dokter kandungan berinisial MSF menjadi pusat sorotan setelah video dari CCTV ruang USG tersebar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat MSF menyentuh bagian dada pasien secara tidak wajar.
Video yang viral pada April 2025 itu memicu kecaman luas karena MSF ternyata pernah dilaporkan atas kasus serupa di 2024, namun tidak ditindak serius. Saat ini, MSF telah diamankan, dicabut izin praktiknya di Garut, dan tengah menjalani proses hukum.
7. Malang, 2025 – Pengakuan Korban Lewat Media Sosial
Kasus terbaru terjadi di Malang, ketika seorang wanita asal Bandung berinisial AM membagikan pengalamannya melalui Instagram.
Ia mengaku menjadi korban pelecehan oleh seorang dokter saat menjalani pemeriksaan. Meski identitas dokter belum dipublikasikan, kasus ini langsung ditangani Polres Gresik dan menjadi perbincangan nasional.
Lemahnya Mekanisme Perlindungan Pasien
Rentetan kasus ini mengungkap lemahnya sistem perlindungan pasien di Indonesia. Dalam banyak kasus, korban baru berani melapor setelah trauma yang mendalam.