Layak Ditonton? Begini Review Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar

Kamis 17 Apr 2025, 14:38 WIB
Film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar. (Sumber: Instagram/@jokoanwar)

Film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar. (Sumber: Instagram/@jokoanwar)

Latar utama film ini adalah SMA Bukit Duri, sekolah buangan bagi siswa bermasalah yang sudah dikeluarkan dari institusi lain.

Sekolah ini digambarkan seperti penjara: dijaga ketat oleh security berseragam anti, peluru dan berpostur layaknya petarung MMA.

Meski fiktif, lokasi dan suasana sekolah mengingatkan pada realitas sosial tertentu, di mana sistem pendidikan menjadi tempat terakhir bagi anak-anak yang dianggap "tak bisa dibina".

Kontras dengan kenyataa SMA Bukit Duri versi dunia nyata justru dikenal sebagai sekolah unggulan, Joko Anwar menghadirkan versi kelamnya dalam semesta alternatif yang ia bangun sendiri.

Edwin bukan hanya datang untuk mengajar. Di balik kehadirannya di Bukit Duri, ia menyimpan misi pribadi yakni mencari keponakannya yang diyakini bersekolah di wilayah timur.

Lokasi film memang tidak menyebut nama kota secara gamblang, namun atmosfer dan gaya penamaan seperti "Jatenggara" atau "Bukit Duri" memperkuat kesan bahwa ini adalah bagian dari semesta fiksi khas Joko Anwar, seperti yang juga ia bangun dalam Gundala.

Sejak awal film, latar belakang Edwin sudah digambarkan dalam pembuka yang kuat dan mengejutkan, ciri khas lain dari Joko Anwar dalam membangun simpati terhadap protagonis.

Meski menggambarkan sekolah penuh kekacauan, struktur narasi dalam Pengepungan di Bukit Duri tetap rapi.

Sekolah digambarkan masih berfungsi, meskipun hanya diisi oleh dua guru dan beberapa petugas keamanan.

Saat konflik besar meledak, penonton akan dibawa ke dalam situasi mencekam ala "thriller ruang tertutup", mirip dengan film Green Room.

Karakter-karakter terjebak di lokasi saat situasi eksternal makin memburuk. Ketegangan dibangun perlahan, dengan penekanan pada karakterisasi dan dinamika hubungan antar tokoh.

Seperti biasa, Joko Anwar menyisipkan isu sosial dan konteks urban yang membuat semesta film ini terasa hidup.

Berita Terkait

News Update