Jelang Peringatan KAA, Mantan Menlu Mesir Merasa Terhormat Berada di Kota Bandung

Kamis 17 Apr 2025, 14:17 WIB
Delegasi internasional saat berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika, Kamis, 17 April 2025. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

Delegasi internasional saat berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika, Kamis, 17 April 2025. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Mantan Menteri Luar (Menlu) Negeri Mesir, Nabil Fahmy merasa terhormat bisa berada di Kota Bandung jelang peringatan 79 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) pada Jumat, 18 2025.

"Ini adalah pengalaman yang penuh makna. Semangat Bandung menekankan tanggung jawab kita untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama,” kata Fahmy dalam keterangannya, Kamis, 17 April 2025.

Dalam kesempatan itu, Fahmy bersama delegasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) berkeliling Museum Asia Afrika.

Sementara itu, Founder FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan kesan saat berkunjung ke Kota Bandung.

Baca Juga: Semarak Ramadhan Bandung Utama, Farhan-Erwin Sapa Warga Kiaracondong

“Saya hampir menangis. Delegasi dari Swedia, Turki, dan lainnya merasa sangat emosional karena menyadari bahwa di sinilah Indonesia pernah menjadi pelopor perubahan dunia,” ujarnya.

Dino juga mengingatkan, semangat Bandung semakin relevan di tengah situasi global yang penuh ketegangan.

“Kami bahkan melibatkan Jerman dalam kegiatan ini. Mereka negara Barat, tetapi tetap terinspirasi oleh semangat Bandung. Dunia sekarang sedang kacau. Justru semangat Bandung-lah yang bisa menjadi panduan moral,” tegasnya.

Wali kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, pertemuan para delegasi FPCI menjadi momentum reflektif yang emosional bagi para tamu internasional.

Baca Juga: Dari Pariwisata, Husein Sastranegara, hingga Skena, Farhan-Erwin Beberkan Gagasan Maju dalam Bandung Utama

“Selama tiga hari dua malam, para delegasi berdiskusi tentang nilai-nilai dasar dari Semangat Bandung,” ungkap Farhan.

Meski tidak ada peringatan resmi, Kota Bandung tetap membuka diri sebagai tuan rumah bagi seluruh pihak yang ingin merayakan momen bersejarah tersebut.

Menurutnya, semangat KAA tetap hidup di Kota Bandung, terutama lewat narasi sejarah yang masih diperjuangkan.

“Kita masih memiliki satu utang sejarah, yaitu kemerdekaan Palestina. Itu sebabnya kita punya Palestine Walk yang diresmikan pada 2018 sebagai simbol solidaritas,” ucap dia.

Baca Juga: Pidato Pertama Farhan Sebagai Wali Kota Bandung, Bawa Semangat Kolaborasi

Ada pun rangkaian kegiatan bertajuk "Bandung Ibu Kota Asia Afrika" dalam peringatan KAA dimulai pada 19 April hingga 25 September 2025.

Dengan berbagai agenda budaya, sejarah, dan diplomatik yang akan digelar selama hampir lima bulan, Bandung siap menjadi panggung refleksi dan perayaan semangat kebersamaan Asia Afrika yang tak lekang oleh waktu.

Acara akan mencakup pertunjukan seni, konser musik, Festival Asia Afrika, “Run for Humanity”, lomba renang, hingga kegiatan komunitas yang akan digelar serentak sejumlah wilayah Kota Bandung.

Berita Terkait

News Update