Jumat Agung memperingati penderitaan dan wafatnya Yesus di kayu salib di Bukit Golgota. Menurut laman resmi GBI PRJ, penyaliban Yesus merupakan bentuk kasih Allah dalam mengampuni dosa manusia.
Sebelum wafat, Yesus mengalami sepuluh tahapan penderitaan, termasuk doa di Taman Getsemani, penangkapan, pengadilan, penyiksaan, hingga disalibkan dan menyerahkan nyawa-Nya.
Pada hari ini, umat Kristen merayakannya dalam suasana hening dan penuh perenungan. Tidak ada perayaan Ekaristi sebagai bentuk penghormatan terhadap pengorbanan Yesus.
Baca Juga: Berapa Lama Hari Libur Paskah 2025? Cek Jadwal Lengkapnya!
Paskah: Simbol Kebangkitan dan Harapan Baru
Tiga hari setelah wafat-Nya, umat Kristen merayakan kebangkitan Yesus pada Hari Raya Paskah. Kebangkitan ini melambangkan kemenangan atas kematian dan menjadi sumber harapan akan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Kisah kebangkitan Yesus tertulis dalam Injil Markus 16:1–8, yang menceritakan Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome yang menemukan makam kosong dan mendengar kabar bahwa Yesus telah bangkit.
Paskah menjadi puncak iman Kristen, menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir. Oleh karena itu, Paskah dirayakan dengan penuh sukacita sebagai lambang dari kehidupan baru yang diberikan oleh Kristus.
