JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Francine Widjojo menyoroti lambannya proses penempatan warga Kampung Bayam ke rumah susun Kampung Susun Bayam (KSB) yang terletak di kawasan Jakarta International Stadium (JIS).
Francine mempertanyakan alasan PT Jakarta Propertindo (JakPro) yang hingga kini belum juga memberikan kepastian kepada para calon penghuni.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengingatkan serah terima kunci secara simbolis kepada para penduduk sudah dilakukan pada pada 6 Maret 2025.
Dengan adanya kegiatan serah terima simbolis tersebut maka seharusnya warga Kampung Bayam sudah menempati rumah susun tersebut. Namun hingga lebih dari satu bulan setelahnya, proses pendataan oleh JakPro disebut-sebut masih belum rampung.
Baca Juga: Soroti Nasib Warga Kampung Bayam, DPRD: Bukan Hanya Persoalan Teknis, Tapi Keadilan Sosial
“Kami justru bertanya-tanya apa lagi yang menjadi alasan JakPro untuk menunda warga Kampung Susun Bayam menempati rusun yang ada di kawasan JIS. Terlebih Mas Pram juga sudah melaksanakan penyerahan kunci simbolis kepada para penduduk pada 6 Maret 2025,” kata Francine kepada Poskota.co.id, Kamis, 17 April 2025.
Francine juga mempertanyakan tingkat kesulitan dalam mendata jumlah dan identitas penghuni KSB sehingga proses tersebut memakan waktu lama. Menurutnya, jika memang hanya soal administrasi atau verifikasi data, seharusnya tidak membutuhkan waktu selama ini.
Ia menambahkan, sebelumnya manajemen JakPro pernah menyatakan target seluruh warga bisa menghuni rusunnya sebelum Lebaran tahun ini. Namun, belum ada kejelasan mereka dapat mulai tinggal di hunian baru hingga dua pekan setelah Idul Fitri 1446 Hijriah berlalu.
“Kini lebaran sudah lewat dua minggu, tapi warga Kampung Bayam itu masih belum dapat kepastian,” ucap dia.
Baca Juga: Komisi C Minta Pemprov Jakarta Tuntaskan Masalah Hunian Rusun Kampung Bayam
Lebih lanjut, Francine meminta JakPro segera mempercepat penyelesaian administrasi dan memastikan hak-hak masyarakat terpenuhi sesuai janji pemerintah daerah serta pengelola proyek rusunami tersebut.