Ilustrasi korban perundungan.(Sumber: Pixabay/Anemone123)

Daerah

Diduga Lakukan Perundungan, Siswa Dikeluarkan dari SMAN Pandeglang

Kamis 17 Apr 2025, 22:03 WIB

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pihak salah sebuah SMA Negeri Pandeglang memastikan anak yang melakukan perundungan kepada sesama siswa kelas 10 telah dipindahkan orang tuanya ke sekolah lain.

Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Pandeglang, Sri Rahmawati melalui pesan suara menyampaikan, bahwa mengenai berita yang beredar atas kekerasan yang terjadi di lingkungan SMAN 3 Pandeglang.

Menurutnya, kejadian tersebut bermula dari laporan siswa yang melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelasnya, dimana mereka melihat ada percekcokan antara korban dan pelaku.

"Pada saat itu wali kelas langsung mendatangi ruang kelas yang kebetulan yang terjadi di ruang kelas pelaku. Dan pada saat didatengin, mereka (korban dan pelaku) sedang ngobrol berdua," kata Sei, Kamis, 17 April 2025.

Baca Juga: Kasus Perundungan Siswa SMAN Pandeglang Dilaporkan ke Polisi

"Kemudian, pelaku di bawalah ke ruang informasi. Sedangkan korban langsung pergi, ketika saya ke ruang informasi namun korban tidak ada. Dan saya pun langsung menelpon wali kelas korban, di saat itu ternyata wali kelas pun sedang mencari keberadaan korban," ucapnya menambahkan.

Kemudian, wali kelasnya mengabarkan kepada teman-teman korban dan singkatnya korban ditemukan di kamar mandi sekolah. Kemudian, wali kelas korban menghampiri kamar mandi dan korban memang sedang mengunci diri di kamar mandi.

Baca Juga: Siswi SMAN 3 Pandeglang Dianiaya Teman Gegara Hal Sepele

"Setelah diajak keluar dari kamar mandi dan di bawa ke ruang informasi, kami lakukan interogasi, kami tanya satu sama lain dan ternyata keduanya ada hubungan spesial, pacaran gitu," katanya.

Berdasarkan hasil interogasi mereka menjalin hubungan (pacaran-red) sudah selama 6 bulan lamanya. Dari tiga bulan ke belakang aman-aman saja, namun kejadian itu tiga bulan terakhir.

"Dan pengakuan dari korban, memang luka yang ditunjukan itu pada kaki sebelah kanan luka memar, itu kejadiannya bukan di lingkungan sekolah melainkan di luar tepatnya di lingkungan PLTU Labuan," jelasnya.

Menurutnya, dengan kejadian ini bahwa pihaknya merasa perlu untuk memanggil orang tua keduanya. Kemudian, yang pertama datang ke sekolah setelah dipanggil itu orang tua dari pelaku.

Baca Juga: DLH Pandeglang Dinilai Biarkan Pencemaran Lingkungan seusai TPA Bojong Canar Ditutup

"Lalu, setelah orang tua pelaku melihat luka pada bagian tubuh korban, maka orang tua pelaku menyarankan untuk putus dan berinisiatif untuk menarik diri dari SMAN 3," ujarnya.

Namun, setelah pihaknya menunggu lama orang tua korban, tapi susah untuk dihubungi. Dirinya kemudian berinisiatif untuk menghubungi saudara korban yang ada di wilayah Labuan.

"Nah, setelah datang ke sekolah dan melihat keadaan korban. Saudara dari korban ini maka beliau tidak terima, dan kembali menelpon orang tua korban," tuturnya.

Kemudian lanjut Sri, orang tua korban datang ke sekolah. Oang tua korban tidak terima setelah melihat luka yang diterima sang anak.

Baca Juga: DLH Pandeglang Dinilai Biarkan Pencemaran Lingkungan seusai TPA Bojong Canar Ditutup

"Puncak emosinya ketika korban menunjukan foto hasil dokumentasi pribadinya, ada luka lain di bagian paha. Dari luka itu kejadiannya pada Bulan Ramadhan lalu," ujarnya.

"Kami berusaha menenangkan keluarga korban, setelah ditenangkan, orang tua korban akan menyelesaikan di ranah hukum," sambungnya.

"Kami selaku pihak sekolah sudah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak. Namun karena melihat kondisi anaknya, kami menyerahkan kembali kepada pihak keluarga korban," sambungnya lagi.

Dan setelah kejadian itu tambah Sri, orang tua pelaku langsung mendatangani surat pengunduran diri dengan alasan untuk memisahkan anaknya agar tidak ada kejadian kekerasan lagi.

"Perlu diketahui bahwa SMAN 3 Pandeglang, sudah terbentuk agen perubahan setelah pelaksanaan P5 antu bulying. Nah hasil kerja P5 agen perubahan ini lah kami mendapatkan informasi tentang hal ini, karena agen perubahan ini lah yang melaporkan kepada kami," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, kasus perundungan siswa tersebut sudah dilaporkan keluarga korban kepada Polres Pandeglan.

"Laporan dugaan kasus itu baru di disposisi, nanti tindaklanjutnya akan melakukan pemeriksaan terhadap korban, pemeriksaan pelapor dulu, kemudian saksi-saksi," ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Rober Sangkala.

Tags:
siswaperundunganPolres Pandeglang

Samsul Fatoni

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor