Pada Misa Kamis Putih, terdapat tradisi pembasuhan kaki, kemudian Sakramen Ekaristi dipindahkan ke altar perhormatan untuk adorasi malam.
“Misa diakhiri dengan penyingkiran altar, yang melambangkan pengabaian Yesus, dan Ekaristi dipindahkan ke 'altar peristirahatan' untuk adorasi,” tulis St. Francis de Sales High River.