Viral Agus Buntung Menikah, Gunakan Keris sebagai Simbol Mempelai Pria

Rabu 16 Apr 2025, 19:05 WIB
Agus Buntung Menikah Gunakan Keris sebagai Simbol Mempelai Pria (Sumber: Moeslim choice)

Agus Buntung Menikah Gunakan Keris sebagai Simbol Mempelai Pria (Sumber: Moeslim choice)

POSKOTA.CO.ID - Beberapa waktu belakangan ini, viral di media sosial tersangka dugaan pelecehan seksual Agus Buntung alias Iwas telah resmi menikah dengan pujaan hatinya, yakni Ni Luh Nopianti.

Meskipun Agus tidak bisa hadir secara fisik dalam momen sakral tersebut, upacara pernikahan tetap berjalan sebagaimana mestinya, lengkap dengan prosesi adat Bali yang kental dengan nilai spiritual dan simbolik.

Informasi mengenai pernikahan ini mulai menyebar luas setelah sebuah video singkat berdurasi 15 detik diunggah oleh akun TikTok @erranoviyanthi.

Video itu langsung menyita perhatian netizen karena memperlihatkan prosesi yang unik dan tidak biasa.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah kehadiran seorang wanita tua mengenakan kebaya Bali berwarna pink dengan bawahan batik, yang diketahui adalah ibu dari Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padhi.

Baca Juga: Viral Selebgram Traveler ini Kehilangan Sepeda di MRT Jakarta, Lapor Polisi Malah Minta Kwitansi Pembelian

Dalam rekaman tersebut, tampak pula sang pengantin wanita, Ni Luh Nopianti, tampil anggun dengan balutan kebaya putih dan kain tradisional khas Bali.

Namun yang membuat publik penasaran adalah posisi mempelai pria yang kosong dan justru diisi dengan sebilah keris.

Keberadaan keris ini bukan tanpa alasan, dalam budaya Bali, keris digunakan sebagai simbol kehadiran mempelai pria dalam upacara adat ketika yang bersangkutan tidak bisa hadir secara langsung.

Pernikahan ini dilaksanakan dengan mengikuti upacara adat yang dikenal sebagai Widiwidana, yaitu ritual adat Bali yang menjadi simbol penyatuan dua keluarga besar.

Meskipun mempelai pria tidak hadir secara fisik, tradisi ini tetap dianggap sah menurut kepercayaan Hindu Bali, selama ada simbol atau benda yang mewakili keberadaannya.

Baca Juga: Viral Pembeli Edit Bukti Transfer Palsu saat Belanja hingga Jutaan Rupiah

Dalam konteks hukum adat Bali, simbolisasi melalui benda pusaka seperti keris memiliki makna mendalam.

Ia tidak sekadar dianggap sebagai pelengkap, melainkan representasi spiritual dari mempelai pria.

Oleh karena itu, pernikahan ini tetap dianggap sah secara adat dan diterima oleh kedua pihak keluarga.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Rutan terkait bagaimana teknis persetujuan atas pernikahan ini dilakukan.

Namun, pihak keluarga tampaknya telah menjalani semua prosedur adat yang dibutuhkan, mengingat upacara tetap berlangsung khidmat dengan melibatkan tokoh adat dan keluarga besar.

Berita Terkait

News Update