MEDAN, POSKOTA.CO.ID - Pria yang diduga preman sempat melakukan aksi penganiayaan terhadap penjaga konter HP di Medan, Sumatera Utara telah berhasil ditangkap polisi.
Aksi penganiayaan itu pun terekam jelas di kamera CCTV hingga akhirnya videonya viral di media sosial.
Kanit Reskrim Polsek Medan Area. Iptu Dian Simangunsong mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menangkap preman yang terlibat dalam penganiayaan seperti di dalam video viral itu.
“Iya sudah (ditangkap),” kata Iptu Dian dalam keterangannya yang dikutip Poskota pada Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga: Viral, Preman di Medan Pukul Penjaga Konter dengan Kayu, Kesal Tak Diberi Saldo Gratis
Dian mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyelidikan seusai korban membuat laporan dan melakukan pemeriksaan visum.
Meski begitu, Iptu Dian belum menjelaskan identitas lengkapnya dari terduga pelaku yang mengamuk hingga melakukan pemukulan terhadap korban.
Ia mengatakan bahwa kejadian itu tepatnya terjadi di Jalan Tuba II, Kecamatan Medan Denai pada Minggu, 14 April 2025.
Kronologis Pemukulan
Baca Juga: Viral Dua Preman Ngamuk Minta THR ke Warung di Majalengka
Dian menjelaskan terkait kronologis singkatnya awal mula kejadian pemukulan oleh pelaku terjadi terhadap korban.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya rekan pelaku datang ke konter dan meminta top up saldo gratis ke nomor pelaku.
Saat itu, korban mengatakan bahwa transaksi top up tersebut telah selesai dan berhasil. Namun, tak lama pelaku justru datang ke konter HP sambil mengamuk dan membawa kayu.
Pelaku mengaku saldo belum masuk ke dompet elektroniknya. Hingga akhirnya, ia emosi dan melakukan pemukulan beberapa kali kepada korban menggunakan kayu dan bangku plastik.
Baca Juga: Pemprov Pastikan Tak Ada Parkir Liar hingga Premanisme di Monas
Dalam video yang beredar, terlihat korban meringis kesakitan di bagian lengannya karena mendapatkan pukulan beberapa kali oleh pelaku dengan kayu.
Hingga akhirnya, preman tersebut langsung melemparkan kursi plastik yang ada di konter kepada korban. Penjaga konter itu pun akhirnya menangis memohon ampun kepada pelaku.