Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus USD 4.000 per Troy Ounce pada 2025, Begini Analisis dan Faktor Pendorongnya

Rabu 16 Apr 2025, 19:01 WIB
Harga emas dunia menunjukkan tren kenaikan yang signifikan sepanjang tahun 2025, dengan berbagai analis memperkirakan potensi mencapai USD 4.000 per troy ounce. (Sumber: Pinterest)

Harga emas dunia menunjukkan tren kenaikan yang signifikan sepanjang tahun 2025, dengan berbagai analis memperkirakan potensi mencapai USD 4.000 per troy ounce. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Analis mata uang dan emas, Lukman Leong, memproyeksikan bahwa harga emas dunia berpotensi menembus USD 4.000 per troy ounce pada tahun 2025.

Prediksi ini didasarkan pada tren kenaikan harga emas yang telah mencapai USD 3.300 per troy ounce, menandai rekor tertinggi dalam sejarah perdagangan logam mulia ini.

Sementara itu, pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa harga emas dunia dapat mencapai USD 3.600 per troy ounce pada tahun yang sama.

Ia menekankan bahwa eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas.​

Baca Juga: 2 Cara Dapat Saldo DANA Paling Manjur, Keuntungan Berlipat Ganda

Goldman Sachs, lembaga keuangan global, juga menaikkan proyeksi harga emas akhir tahun 2025 menjadi USD 3.700 per troy ounce, dengan kisaran proyeksi antara USD 3.650 hingga USD 3.950.

Kenaikan ini didorong oleh permintaan yang lebih kuat dari bank sentral dan arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa yang lebih tinggi karena risiko resesi.

Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

1. Ketegangan Geopolitik dan Perang Dagang

Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

Langkah-langkah seperti penghentian impor pesawat Boeing oleh China dan sanksi terhadap perusahaan teknologi seperti NVIDIA oleh AS telah memperburuk ketegangan antara kedua negara. Hal ini mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.​

2. Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) seiring dengan menurunnya tingkat inflasi di AS telah meningkatkan daya tarik emas. Ekspektasi bahwa The Fed akan lebih banyak menurunkan suku bunga acuannya sepanjang sisa tahun 2025 membuat emas menjadi pilihan investasi yang lebih menarik dibandingkan aset berimbal hasil lainnya.​

3. Permintaan dari Bank Sentral dan Investor

Permintaan emas dari bank sentral dan investor institusional mengalami peningkatan signifikan. Data menunjukkan bahwa arus masuk ke exchange-traded funds (ETF) berbasis emas mencapai 226,5 metrik ton, senilai USD 21,1 miliar pada kuartal pertama 2025, merupakan arus masuk terbesar sejak awal 2022.

Dampak terhadap Pasar Domestik

Berita Terkait

News Update