Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan evaluasi Operasi Ketupat dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 hijriah/Lebaran 2025. (Sumber: Dok. Korlantas Polri)

Nasional

Evaluasi Pengelolaan Mudik 2025, Korlantas Tekankan Tiga Poin

Rabu 16 Apr 2025, 11:30 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan evaluasi Operasi Ketupat dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 hijriah/Lebaran 2025. Dalam evaluasi itu, ada tiga poin atau faktor krusial yang ditekankan dan harus dipersiapkan dengan matang ke depannya. 

"Operasi Ketupat ini operasi yang selalu kita laksanakan, jadi tahun depan harus lebih baik, termasuk pengalaman namun tahun 2026 harus lebih baik," ujar Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, dalam keterangannya kepada awak media, dikutip pada Rabu, 16 April 2025.

Ketiga poin penting itu adalah, pertama tata kelola moda transportasi yang efisien. Dalam hal ini, Agus juga menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi publik yang aman agar mobilitas masyarakat dalam mudik dapat berlangsung dengan aman.

"Tata kelola moda transportasi penting sekali, apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang berkeselamatan," jelas Agus.

Baca Juga: Tretan Muslim Bantah Depak King Abdi dari Bebek Carok: 'Resep Istri Saya, Bukan Milik Dia'

Poin kedua yaitu pengelolaan serta pengawasan infrastruktur jalan yang optimal. Kata Agus, kondisi infrastruktur seperti jalan nasional, jalur alternatif hingga jalan tol sengat mempengaruhi efektivitas pengamanan dan kenyamanan perjalanan.

"Tata kelola infrastruktur, apakah jalan kita sudah siap atau belum, tata kelola jalan tol bagaimana, bagaimana di nagrek, puncak, mengkreng, di jalur tersebut walaupun personel sudah di turunkan tetap akan susah karena keadaan jalannya, namun kita sudah berikan pelayanan dan pengelolaan," beber Agus.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, dalam hal manajemen lalu lintas, data real time dan pengalaman lapangan menjadi kunci. Ia juga menekankan, perlunya pendekatan berbasis data dan strategi yang terukur. Baginya, manajemen rekayasa lalu lintas sangat penting karena tidak bisa hanya pakai prediksi tapi pakai data update parameter-parameter, belajar dari pengalaman one way nasional, dan ada Cara Bertindak (CB) panik yang dilakukan.

Selanjutnya untuk memperkuat perencanaan, Agus mengusulkan partisipasi aktif pemerintah daerah untuk mendata warganya yang akan mudik. Hal ini bertujuan agar data pemudik dapat lebih akurat dan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Baca Juga: Dokter Cabul Garut Ditangkap, Polisi Data Jumlah Korban

"Mengusulkan untuk melibatkan pemerintah daerah dalam melakukan pendataan yang akan melakukan perjalanan mudik, sehingga diketahui datanya di daerah masing-masing," tambahnya.

Poin terakhir adalah partisipasi aktif dari pemerintah daerah. Agus menjelaskan kebijakan Pemerintah dalam mendukung kelancaran arus mudik seperti pembatasan angkutan berat dan kebijakan Work From Anywhere (WFA) berdampak langsung pada pada pengurangan kepadatan arus lalu lintas.

"Kebijakan Pemerintah sangat penting, dimana dengan menerapkan pembatasan kendaraan truk sumbu tiga, Work From Anywhere, sehingga indikator di tahun ini lebih baik, dimana kebijakan yang diberikan dalam rangka memprioritaskan pelayanan di operasi ketupat," ucap Agus.

Selanjutnya, Agus mengajak seluruh jajaran untuk terus meningkatkan kinerja, menjadikan keberhasilan Operasi Ketupat sebagai momentum awal untuk langkah-langkah strategis berikutnya dalam pelayanan publik.

"Apresiasi dan terimakasih atas kinerja dan kerjasamanya operasi ketupat sudah selesai masih ada tugas-tugas kedepan, inilah awal kita melangkah kencang lagi kedepan Korlantas bisa menjadi garda terdepan," tutup Agus.

Tags:
Korlantas Polri mudikevaluasiOperasi Ketupat

Ali Mansur

Reporter

Firman Wijaksana

Editor