POSKOTA.CO.ID - Larangan Penggunaan Satu Perangkat oleh Dua Peserta dalam Tes Online BUMN 2025: Penjelasan Lengkap, Alasan, dan Solusi
Proses Rekrutmen Bersama BUMN 2025 kini memasuki fase penting setelah diumumkannya hasil seleksi administrasi pada 14 April 2025.
Ribuan peserta yang dinyatakan lolos tengah bersiap menghadapi tahapan selanjutnya, yaitu Tes Online 1 yang dijadwalkan berlangsung pada pekan keempat bulan April 2025.
Sebelum mengikuti Tes Online 1 yang terdiri atas Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes AKHLAK, dan Tes Wawasan Kebangsaan, para peserta diwajibkan menjalani trial test atau uji coba.
Baca Juga: Penyakit ISPA Hantui Warga Koja Akibat Bau Menyengat dari Bahan Kimia Milik PT Elnusa Petrofin
Uji coba ini bertujuan untuk memastikan kesiapan perangkat dan pemahaman teknis peserta terhadap sistem yang digunakan.
Salah satu syarat utama dalam pelaksanaan trial test maupun ujian sesungguhnya adalah penggunaan aplikasi Safe Exam Browser (SEB), yakni platform browser tertutup yang dirancang untuk meminimalkan potensi kecurangan saat pelaksanaan tes berbasis daring.
Apa Itu Safe Exam Browser (SEB)?
Safe Exam Browser (SEB) adalah perangkat lunak yang digunakan secara khusus dalam pelaksanaan ujian daring untuk memastikan keamanan dan integritas proses seleksi.
SEB bekerja dengan cara mengunci fungsi lain di komputer atau laptop sehingga peserta tidak bisa membuka aplikasi lain, mengambil tangkapan layar, atau berpindah ke tab lain selama ujian berlangsung.
SEB digunakan secara luas oleh berbagai institusi pendidikan dan lembaga penyelenggara seleksi nasional, termasuk FHCI BUMN (Forum Human Capital Indonesia), sebagai platform utama dalam menggelar Tes Online 1 pada Rekrutmen Bersama BUMN 2025.
Pentingnya Trial Test dalam Rekrutmen BUMN
Trial test menjadi tahap krusial untuk menguji kesiapan perangkat dan jaringan internet yang digunakan oleh peserta. Selain untuk membiasakan diri dengan antarmuka SEB, trial test juga memungkinkan penyelenggara mendeteksi potensi gangguan teknis yang mungkin terjadi selama pelaksanaan ujian sebenarnya.
Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan FHCI melalui laman dan FAQ, trial test bersifat WAJIB dan menjadi dasar penilaian apakah perangkat peserta kompatibel dengan sistem ujian online.
Pertanyaan Krusial: Bolehkah Dua Peserta Menggunakan Satu Perangkat?
Seiring dengan meningkatnya antusiasme peserta terhadap seleksi BUMN 2025, muncul satu pertanyaan yang cukup sering diajukan "Bolehkah dua peserta menggunakan satu perangkat, terutama jika jadwal ujiannya berbeda?"
Pertanyaan ini muncul dari kondisi riil banyak peserta yang tidak memiliki lebih dari satu perangkat komputer atau laptop di rumah. Beberapa bahkan harus berbagi dengan teman, saudara, atau anggota keluarga lainnya yang juga ikut dalam seleksi BUMN tahun ini.
Menjawab kegelisahan tersebut, pengguna TikTok @aditya_pratamaghifary, yang kerap membagikan konten edukatif seputar seleksi BUMN, menyampaikan penjelasan berdasarkan kebijakan resmi FHCI.
Dalam video yang telah ditonton ribuan kali, Aditya menjelaskan bahwa penyelenggara TIDAK memperbolehkan penggunaan satu perangkat oleh dua peserta berbeda, meskipun jadwal ujiannya tidak bersamaan.
Pernyataan Resmi FHCI: Tidak Diperbolehkan Berbagi Perangkat
Mengacu pada dokumen FAQ dan panduan resmi dari FHCI, kebijakan ini bersifat tegas: setiap peserta WAJIB menggunakan perangkatnya masing-masing, baik saat melakukan device compatibility check, trial test, maupun saat ujian berlangsung.
Alasan utama larangan berbagi perangkat adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran sistem, kebocoran data, dan potensi manipulasi hasil ujian.
Selain itu, sistem SEB didesain untuk menyimpan konfigurasi secara lokal, sehingga ketika satu perangkat digunakan oleh dua peserta, potensi error, konflik identitas, dan kerusakan log data sangat besar.
SEB menggunakan teknik whitelist dan enkripsi yang bersifat unik untuk setiap akun peserta dan waktu pelaksanaan ujian.
Apabila satu perangkat digunakan lebih dari satu kali, terlebih dengan akun berbeda, sistem dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dapat berujung pada diskualifikasi peserta.
Pernyataan @aditya_pratamaghifary selaras dengan ketentuan ini "Kalau kalian sharing perangkat dengan peserta lain, itu tidak diperbolehkan. Pastikan teman-teman semua punya masing-masing device untuk tes online atau trial tes."
Solusi Jika Tidak Memiliki Perangkat Sendiri
Menyadari bahwa tidak semua peserta memiliki akses terhadap perangkat pribadi, FHCI memberikan solusi yang bersifat teknis sekaligus praktis.
Peserta yang mengalami kendala disarankan untuk meminjam perangkat dari orang lain yang tidak mengikuti seleksi BUMN, atau menggunakan perangkat milik keluarga yang tidak digunakan dalam waktu bersamaan untuk tes.
Aditya menjelaskan, “Kalau misalnya kalian nggak punya device, bisa pinjam kepada orang yang nggak ikut tes BUMN atau perangkatnya itu nggak dipakai untuk tes BUMN.”
Namun, penting untuk diingat bahwa sebelum digunakan untuk tes, perangkat yang dipinjam tetap harus melewati tahapan trial test dan device compatibility check untuk memastikan bahwa SEB dapat dijalankan secara optimal.
Langkah Persiapan Penting Bagi Peserta
Berikut adalah langkah-langkah yang wajib dilakukan peserta sebelum mengikuti Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2025:
- Melakukan pengecekan perangkat (device compatibility check) menggunakan link resmi dari FHCI.
- Mengikuti trial test sesuai jadwal yang telah ditentukan dan menggunakan perangkat yang sama seperti saat ujian nanti.
- Menginstal Safe Exam Browser (SEB) versi terbaru dari situs resmi FHCI atau tautan yang disediakan pada dashboard peserta.
- Memastikan perangkat memiliki koneksi internet stabil, daya baterai penuh, dan tidak ada gangguan teknis saat ujian.
- Tidak menggunakan satu perangkat untuk dua akun peserta yang berbeda, meskipun waktunya berlainan.
Risiko yang Ditimbulkan Jika Melanggar Ketentuan
Peserta yang tetap nekat menggunakan satu perangkat untuk dua akun peserta berbeda, baik untuk trial test maupun ujian utama, berisiko mengalami sejumlah konsekuensi serius, antara lain:
- Diskualifikasi dari proses seleksi.
- Terblokirnya akun SEB karena deteksi sistem terhadap aktivitas yang mencurigakan.
- Gagalnya proses unggah hasil ujian karena adanya konflik konfigurasi.
- Tidak masuknya hasil ujian ke dalam sistem karena kesalahan autentikasi perangkat.
Dengan demikian, peserta sangat disarankan mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan oleh panitia Rekrutmen Bersama BUMN 2025 demi menjaga keadilan, integritas, dan kelancaran seluruh proses seleksi.
Baca Juga: Persib Bandung Makin Dekat ke Tangga Juara Liga 1, Hanya Butuh 11 Poin Lagi
Rekrutmen Bersama BUMN 2025 membawa harapan besar bagi para pencari kerja di Indonesia. Namun, kesuksesan dalam proses seleksi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik dan integritas pribadi, tetapi juga kepatuhan terhadap ketentuan teknis dan administratif.
Larangan menggunakan satu perangkat oleh dua peserta bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya serius FHCI dalam menciptakan proses seleksi yang adil, transparan, dan bebas dari kecurangan.
Oleh karena itu, peserta diminta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, termasuk memastikan ketersediaan perangkat yang memenuhi standar untuk mengikuti ujian online.
Disclaimer: Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal trial test, tata cara instalasi Safe Exam Browser, dan panduan teknis lainnya, peserta disarankan untuk terus memantau dashboard FHCI dan akun media sosial resmi Rekrutmen Bersama BUMN.