Pada 1980-an, mahasiswa sering menggunakan font seperti Times New Roman untuk sampul skripsi dan lembar pengesahan, yang dicetak di percetakan lokal seperti Prima dan Sanur dekat kampus, meskipun isi skripsi diketik dengan mesin tik.
San Afri Awang, Ketua Senat Fakultas Kehutanan, dan Frono Jiwo, teman seangkatan Jokowi (masuk 1980, lulus 1985), membenarkan bahwa font tersebut umum digunakan, dengan ijazah mereka ditandatangani oleh Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof Soenardi Prawirohatmodjo, hanya berbeda pada nomor kelulusan.
Pernyataan resmi UGM, seperti yang tertera dalam siaran persnya, menegaskan bahwa berdasarkan data dan dokumentasi, ijazah Jokowi asli dan Jokowi benar-benar lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985.
Sigit Sunarta juga menyesalkan informasi menyesatkan dari Rismon, yang merupakan alumni Prodi Teknik Elektro UGM, namun tidak memiliki kaitan langsung dengan Fakultas Kehutanan.
Baca Juga: Heboh Isu Ijazah Jokowi Palsu, Netizen di X Ramai Bandingkan Hal Ini
Reaksi Publik dan Aktivitas Terkini
Pada hari ini, 15 April 2025, massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan UGM pada pukul 08:00–09:00 WIB di Ruang 109 Fakultas Kehutanan, dengan maksimal 5 delegasi, tanpa kehadiran Rektor, namun diwakili oleh Prof. Dr. Arie Sujito.
Sementara itu, pada 10:16 WIB hari ini massa mendatangi UGM untuk menuntut bukti keaslian, menunjukkan isu ini masih hangat di kalangan publik.