Profil PT Elnusa Petrofin dan Isu Bau Menyengat yang Dikeluhkan Warga Koja

Selasa 15 Apr 2025, 20:31 WIB
 (Sumber: Instagram/@elnusaofficial)

(Sumber: Instagram/@elnusaofficial)

Warga setempat, termasuk Ketua RT 02 RW 09 Sukardi dan warga seperti Sara, melaporkan bahwa bau menyengat ini tercium sejak November 2024 menurut beberapa sumber, meskipun perusahaan menyebut peningkatan pada awal tahun.

Bau ini berasal dari drum berwarna biru yang disimpan di lapangan milik perusahaan, berdekatan dengan pemukiman padat.

Dampaknya signifikan, dengan beberapa warga, termasuk anak kecil, mengalami sesak napas dan harus dibawa ke dokter atau bahkan rumah sakit karena pusing dan muntah.

Baca Juga: Cium Bau Limbah Kimia, Warga Kampung Tanah Merah Koja Sesak Napas

Dampak pada Kesehatan dan Keseharian Warga

Keluhan warga tidak hanya sebatas ketidaknyamanan akibat bau tak sedap. Lebih jauh, laporan menyebutkan adanya dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

Sejumlah warga dilaporkan mengalami gejala seperti sesak napas dan pusing, terutama saat intensitas bau meningkat.

Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang jika masalah ini tidak segera ditangani.

Warga berharap adanya perhatian serius dan solusi konkret untuk mengatasi sumber bau tersebut.

Baca Juga: PT Elnusa Sebut Cairan Penyebab Bau Menyengat di Koja Jakut Bukan Limbah

Pernyataan Perusahaan

PT Elnusa Petrofin, melalui Manager Corporate Communication & Relation Putiarsa Bagus Wibowo (Arsa), menjelaskan bahwa cairan penyebab bau bukan limbah, melainkan "raw material low blading" yang digunakan untuk pengeboran minyak oleh PT Pertamina.

Akibat permasalahan ini, perusahaan telah mengambil langkah mitigasi, termasuk:

  • Mengadakan audiensi dengan warga terdampak pada 14 April 2025.
  • Membersihkan dan memindahkan drum dari area tersebut menggunakan alat berat khusus.
  • Meningkatkan dan menambah tinggi pagar pemisah antara lahan perusahaan dan pemukiman.

Perusahaan mengklaim telah mengurangi bau hingga 98%, dengan pengawasan dari Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara dan Tim Walikota, menurut pernyataan pada 14 April 2025.

Berita Terkait

News Update