POSKOTA.CO.ID — Timnas Indonesia U-17 harus mengakhiri perjalanannya di Piala Asia U-17 2025 setelah takluk dari Korea Utara. Kekalahan telak 0-6 di babak perempat final menjadi evaluasi besar bagi skuad asuhan Nova Arianto.
Meski gagal melaju lebih jauh, Garuda Muda tetap mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Tiket itu didapat setelah Indonesia menjadi juara grup di babak penyisihan.
Pengamat sepakbola nasional, Mohamad Kusnaeni, menilai kekalahan dari Korea Utara sebagai alarm penting. Menurutnya, Indonesia belum siap secara menyeluruh untuk bersaing di level dunia.
“Kekalahan dari Korea Utara menyadarkan kita bahwa timnas U-17 masih banyak kekurangan,” kata Kusnaeni. “Untuk bersaing di Piala Dunia nanti, pembenahan harus dilakukan segera,” tambahnya.
Ia menyebut Korea Utara sebagai contoh tim dengan level permainan tinggi. Kombinasi kekuatan fisik, stamina, dan kecepatan mereka membuat Indonesia tak berkutik.
“Timnas kita masih kesulitan saat menghadapi lawan seperti Korea Utara,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa postur dan kekuatan fisik menjadi aspek yang perlu ditingkatkan.
Selain fisik, Bung Kus menyoroti soal mental bertanding. Ia menilai para pemain mudah panik ketika mendapat tekanan lawan.
“Mereka mudah kehilangan bola, salah umpan, bahkan bikin kesalahan fatal,” ucapnya. Menurutnya, itu terjadi karena kurangnya pengalaman menghadapi tekanan tinggi.
Baca Juga: Dari Garuda Muda hingga Maung Ngora, Persib Bandung Memantau Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini
Kusnaeni mendorong pelatih Nova Arianto untuk menambah komposisi pemain. Ia menyarankan eksplorasi ke EPA, Liga 1 hingga diaspora untuk mencari talenta baru.