POSKOTA.CO.ID - OpenAI telah memperkenalkan tiga model baru dalam jajaran API-nya: GPT-4.1, GPT-4.1 mini, dan GPT-4.1 nano.
Dilansir dari techinasia.com model-model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrograman, pemahaman instruksi, dan pemrosesan konteks panjang. GPT-4.1 memiliki jendela konteks hingga 1 juta token dengan pembaruan pengetahuan hingga Juni 2024.
Model ini meraih skor 54,6 persen pada benchmark SWE-bench Verified untuk pemrograman, 38,3 persen pada Scale’s Multi Challenge dalam hal mengikuti instruksi, dan 72 persen pada Video-MME untuk pemahaman multimodal konteks panjang.
Sementara itu, GPT-4.1 mini dikembangkan untuk mengurangi latensi dan biaya, dengan performa yang setara atau lebih baik dibanding model sebelumnya seperti GPT-4o.
Baca Juga: Cara Buat Akun ChatGPT Open AI untuk Pemula, Gratis dan Mudah
Adapun GPT-4.1 nano menjadi opsi tercepat dan paling hemat biaya, dioptimalkan untuk tugas seperti klasifikasi dan penyelesaian otomatis, juga dengan dukungan konteks 1 juta token.
Analisis Perkembangan:
1. Perubahan Fokus dari Ukuran Parameter ke Efisiensi Fungsional
Perkembangan model bahasa besar (LLM) OpenAI menunjukkan pergeseran strategi dari sekadar menambah parameter ke peningkatan efisiensi. Jika sebelumnya GPT-1 hingga GPT-3 terus meningkatkan jumlah parameter (dari 117 juta hingga 175 miliar), keluarga GPT-4.1 justru mengutamakan spesialisasi dan efisiensi.
Contohnya, GPT-4.1 mini mengalahkan GPT-4o dalam banyak benchmark namun dengan latensi 50 persen lebih rendah dan pengurangan biaya hingga 83 persen. Pola ini mirip dengan perkembangan teknologi lain, seperti prosesor yang beralih dari kecepatan clock ke arsitektur multi-core.
Fokus pada kemampuan pemrograman (54,6 persen di SWE-bench) dan pemahaman instruksi (38,3 persen di MultiChallenge) menunjukkan OpenAI kini lebih mengutamakan kegunaan praktis dibanding sekadar mengejar skor benchmark.
2. Strategi Eksklusif API: Membedakan Pasar Pengembang dan Konsumen