POSKOTA.CO.ID – Kontroversi mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mencuat setelah unggahan di media sosial X memicu perdebatan sengit.
Pengguna X, Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi), menyoroti pernyataan kuasa hukum Jokowi yang menegaskan bahwa ijazah asli hanya akan ditunjukkan di pengadilan atau atas permintaan pihak berwenang, seperti dilansir pada Senin malam, 14 April 2025.
Namun, seorang pengguna lain, Dian Sandi Utama (@DianSandiU), justru mengklaim telah mengunggah ijazah asli Jokowi, memicu kecurigaan publik.
Dalam unggahannya, Nicho mempertanyakan asal-usul ijazah yang diunggah Dian.
Baca Juga: Hasto Menuding Penetapan Tersangka Dirinya, Imbas Jokowi Sekeluarga Dipecat PDI Perjuangan
"Ijazah itu dapat dari mana? Apakah ijazah itu hasil nyolong atau editan?" cuit pegiat media sosial @Nicho_Silalahi, Senin 14 April 2025.
Ia juga meminta aparat penegak hukum, khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (@ListyoSigitP), untuk segera mengusut dugaan pemalsuan ijazah yang berpotensi menjadi hoaks dan menciptakan kegaduhan di ruang publik.
Isu keaslian ijazah Jokowi bukanlah hal baru. Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, tempat Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, telah mengkonfirmasi bahwa ijazah dan skripsi Jokowi asli.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas tuduhan dari mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang meragukan keabsahan dokumen akademik Jokowi.
Mengenai foto ijazah Jokowi yang beredar maupun klarifikasi UGM, Roy Suryo belum lama ini telah memberikan komentar.
"Jadi, kesimpulan kita jelas. Yang pertama, foto yang ada di ijazah yang disebar itu bukan Jokowi," ungkapnya, dikutip dalam unggahan @neVerAl0nely, Minggu 14 April 2025
Sementara itu, pada Maret 2025, UGM telah memberikan klarifikasi resmi terkait keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.
Namun, Roy Suryo kembali menepis klarifikasi tersebut belum lama di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Minggu 13 April 2025.
"Penjelasan dari UGM salah. Saya sebut salah karena dia menjelaskan bahwa ijazah itu dicetak di percetakan Prima sama percetakan Sanur. Salah, karena Prima itu baru ada tahun '86," ungkapnya.