POSKOTA.CO.ID – Kontroversi dugaan ijazah palsu Jokowi terus memanas saat ini. Seorang analis politik dan militer Selamat Ginting mengomentari permasalahan ini.
Ia menyinggung gerakan bernama ‘Geruduk UGM’ yang berisi para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), serta para aktivis. Adapun maksud dari gerakan tersebut adalah mempertanyakan keabsahan ijazah mantan presiden Indonesia itu.
"Beberapa hari ke depan, bisa terjadi konflik horizontal di Yogya, di kampungnya Sri Sultan Hamengkubuwono. UGM harus tegas (terkait keabsahan ijazah Jokowi?!" kata Selamat Ginting, seorang analis politik dan militer Universitas Nasional, dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan TV, Selasa 15 April 2025.
"Banyak guyonan yang sekarang beredar, kesalahan Jokowi adalah mengaku dia lulusan UGM. Coba kalau dia mengaku lulusan UGD. Kan aman dia," kata Selamat.
Polemik ijazah palsu Jokowi ini kembali mencuat setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar mengungkit kembali keaslian ijazah mantan presiden Indonesia itu.
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, Jumat 21 Maret 2025, di Kampus UGM.
Dalam hal ini, Rismon kembali mengangkat penggunaan Font Time New Roman dalam ijazah Jokowi.
"Sigit menegaskan bahwa di tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan font time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur," klarifikasi UGM, Jumat 21 Maret 2025, dikutip Poskota dari situs resminya.
Baca Juga: Benarkan Jokowi Lulusan UGM, Wakil Rektor: Ini Bukan Soal Membela Siapa
Akan tetapi, baru-baru ini Roy Suryo kembali menepis klarifikasi tersebut belum lama di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Minggu 13 April 2025.