B2W kritik rute SilaturahRide 2025 karena gunakan JLNT Casablanca, yang dilarang untuk sepeda. Mereka minta Pemprov taat hukum dan libatkan komunitas dalam perencanaan. (Sumber: Capture Instagram @wibisono.ari)

JAKARTA RAYA

Komunitas B2W Kritik Rencana Rute SilaturahRide 2025, Soroti Penggunaan JLNT Casablanca

Selasa 15 Apr 2025, 19:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia mengungkapkan keberatan mereka terhadap rencana pelaksanaan kegiatan bersepeda bertajuk SilaturahRide 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 19 April dan diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Kritik utama B2W tertuju pada keputusan panitia menjadikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca sebagai bagian dari rute acara.

Baca Juga: Pramono Atur Keringanan Pajak Tontonan 60 Persen untuk Persija Jakarta

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada Selasa (tanggal disesuaikan), B2W menegaskan bahwa penggunaan JLNT Casablanca bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang melarang sepeda melintasi jalan tersebut.

“Kami menolak keras pemanfaatan JLNT Casablanca sebagai jalur sepeda karena hal ini melanggar aturan yang sudah jelas. Jalan ini bahkan pernah kami perjuangkan pada 2021 agar dikembalikan fungsinya sesuai regulasi,” tegas juru bicara B2W.

Sebagai catatan, JLNT Casablanca telah diresmikan dengan nama Jalan Prof. Dr. Hamka sejak 2015.

Rute ini kini termasuk dalam lintasan yang akan dilalui pada SilaturahRide 2025.

B2W menyampaikan bahwa pihaknya sempat diundang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk membahas rencana acara pada 10 April lalu.

Namun, mereka merasa tidak dilibatkan secara substansial dalam pengambilan keputusan.

“Yang kami temui adalah konsep yang sudah final. Kami hanya diminta menyetujui tanpa ruang diskusi. Bahkan Dishub awalnya tidak merekomendasikan rute ini, namun sikap itu tiba-tiba berubah,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Pramono Persilakan Pendatang Baru Mengadu Nasib di Jakarta

Kritik juga diarahkan kepada Gubernur Pramono Anung, yang menurut B2W, sempat menyampaikan komitmen terhadap penegakan hukum dalam kampanyenya.

"Ironis jika hukum dilanggar demi pencitraan. Sepeda tidak seharusnya digunakan sebagai simbol pelanggaran yang dilegalkan," tulis B2W.

Komunitas ini menyerukan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali pada kebijakan transportasi yang berpihak pada keadilan, keberlanjutan, dan partisipasi publik.

Mereka menegaskan bahwa keberatan ini bukan karena anti terhadap kegiatan bersepeda, melainkan menolak penyalahgunaan simbol tersebut untuk tindakan yang bertentangan dengan hukum.

Pernyataan Sikap Resmi B2W Indonesia:

  1. Menolak keras penggunaan JLNT Casablanca dalam rute kegiatan bersepeda.
  2. Mengecam tindakan pembiaran pelanggaran hukum oleh pejabat publik.
  3. Menyesalkan kurangnya pelibatan komunitas dalam proses perencanaan.

Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengonfirmasi rute yang akan ditempuh dalam SilaturahRide 2025.

Peserta akan memulai perjalanan dari Balai Kota, melintasi Jalan Merdeka Selatan, Thamrin, dan Sudirman, kemudian memutar di Bundaran Senayan.

"Selanjutnya peserta akan menuju kawasan Karet, naik ke Jalan Prof. Dr. Hamka, lalu berputar di underpass Saharjo dan kembali ke Balai Kota," ujar Syafrin.

Ia juga menyebut bahwa lalu lintas akan ditutup secara situasional demi kelancaran acara.

Tags:
Gubernur DKI Jakarta Pramono AnungGubernur DKI JakartaPemprov DKI JakartaJLNTJLNT CasablancaBike To Work Indonesia

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor