Menurut pengamat industri kuliner, konflik seperti ini dapat dihindari jika sejak awal ada perjanjian tertulis yang mengatur hak cipta resep, pembagian keuntungan, dan peran masing-masing pihak.
Tanpa kejelasan tersebut, kolaborasi yang seharusnya menguntungkan kedua belah pihak malah berubah menjadi konflik yang bisa mencoreng reputasi.
Kontroversi antara King Abdi dan pihak restoran yang diduga Bebek Carok masih menyisakan banyak tanda tanya.
Meskipun publik telah menebak-nebak pihak-pihak yang terlibat, klarifikasi resmi secara eksplisit masih belum tersedia. Dalam situasi seperti ini, ruang dialog seharusnya tetap terbuka.
Alih-alih saling menyindir di ruang publik, penyelesaian internal dan mediasi akan lebih bijak untuk menjaga profesionalisme serta nama baik masing-masing pihak.
Untuk warganet, penting pula untuk tetap bersikap kritis namun adil. Membanjiri kolom komentar dengan tuduhan atau opini tanpa data bisa berujung pada misinformasi yang merugikan banyak pihak.