JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian dari langkah perwujudan Jakarta menuju top 50 kota global.
Keyakinan tersebut disampaikan Pramono dalam rapat bersama jajaran pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta di Jakarta, Senin 14 April 2025. Rapat itu sebagai bagian dari perubahan Bank DKI menuju pengelolaan yang lebih besar dan berorientasi global.
Dalam arahannya, Pramono menegaskan Bank DKI perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius. Ia menyebut berbagai tantangan selalu muncul dalam setiap periode yang harus dihadapi.
Oleh karena itu, perlu ada ruang yang dibuka lebar untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh, termasuk rebranding.
"Apakah Bank DKI menjadi bank Jakarta, atau bank global, dan nanti kita bangun betul-betul menjadi bangunannya Bank Jakarta," kata Pramono dalam keterangan resmi, Senin, 14 April 2025.
Lebih lanjut, Pramono berharap Bank DKI dapat dikelola lebih professional dalam rangka mendukung upaya bersama. Hal itu sejalan dengan proses pemulihan sistem yang masih sedang berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya, Pramono juga telah merespons gangguan layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile. Ia memastikan dana nasabah Bank DKI aman.
Sementara itu, Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama, adalah layanan ATM Off-Us yang kembali dapat digunakan sejak Senin, 7 April 2025.
Baca Juga: Belum Punya Rekening Bank DKI? Ini Alasan Penerima KJP Plus Wajib Memilikinya
Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Widodo menyampaikan permohonan maaf sekaligus berterima kasih atas pengertian yang telah diberikan nasabah. Ia pun turut memastikan data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.
"Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat," ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Bank DKI dalam pelaksanaan pemulihan sistem ini diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip Pelindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku.