Beberapa musim menunjukkan dominasi tim juara dengan selisih poin yang signifikan.
Dalam 15 tahun terakhir, Bali United menjadi juara yang punya gap poin paling tinggin dengan runner-up, yakni 10 poin pada Liga 1 2019.
Namun, perubahan format kompetisi, seperti penerapan Championship Series pada musim 2023–2024, mempengaruhi cara penentuan juara dan runner-up, yang kini tidak hanya bergantung pada poin di klasemen.
Berikut adalah perbedaan poin tim juara Liga 1 dengan runner up dalam 15 tahun terakhir:
2010-2011
- Juara: Persipura Jayapura (55 poin)
- Runner up: Arema Indonesia (47 poin)
- Selisih: 8 poin
2011–2012
- Juara: Sriwijaya FC (73)
- Runner up: Persipura Jayapura (66)
- Selisih: 7
2013
- Juara: Persipura Jayapura (82)
- Runner up: Arema Indonesia (73)
- Selisih: 9
2017
- Juara: Bhayangkara FC (68)
- Runner up: Bali United (68)
- Selisih; 0 (Bhayangkara FC dan Bali United sama-sama mengumpulkan 68 poin. Namun, Bhayangkara FC dinyatakan juara karena unggul head-to-head atas Bali United)
2018
- Juara: Persija Jakarta (62)
- Runner up: PSM Makassar (61)
- Selisih; 1
2019
- Juara: Bali United (64)
- Runner up: Persebaya Surabaya (54)
- Selisih: 10
2021–2022
- Juara: Bali United (75)
- Runner up: Persib Bandung (69)
- Selisih: 6
2022–2023
- Juara: PSM Makassar (75)
- Runner up: Persija Jakarta (66)
- Selisih: 9
Catatan: Musim 2014, 2015, dan 2023/2024 kompetisi tidak menggunakan format round robin, sementara musim 2020 ditiadakan akibat Covid-19.