Hari Budaya Universal Diperingati Tiap 15 April, Begini Sejarah dan Cara Merayakannya

Senin 14 Apr 2025, 15:52 WIB
Ilustrasi. Hari Budaya Universal Diperingati Tiap 15 April, Begini Sejarah dan Cara Merayakannya (Sumber: Unsplash/Ian Macharia)

Ilustrasi. Hari Budaya Universal Diperingati Tiap 15 April, Begini Sejarah dan Cara Merayakannya (Sumber: Unsplash/Ian Macharia)

POSKOTA.CO.ID – Dunia merayakan Universal Day of Culture atau Hari Budaya Universal setiap tahunnya pada tanggal 15 April. Perayaan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dari semua negara dan komunitas.

Dilansir dari RRI, Hari Budaya Universal merupakan hasil dari pakta internasional untuk mengesahkan pengakuan hukum atas benda-benda budaya.

Yuk simak informasinya di sini:

Baca Juga: Hari Seni Sedunia Diperingati 15 April, Begini Sejarahnya

Apa itu Hari Budaya Universal?

Hari Budaya Universal adalah hari peringatan yang ditujukan untuk merayakan keberagaman budaya di seluruh dunia.

Momen ini menjadi pengingat pentingnya menjaga warisan budaya, tradisi, bahasa, dan nilai-nilai lokal yang menjadi identitas suatu bangsa, sembari tetap menghormati dan menghargai budaya lain.

Peringatan ini juga mendorong masyarakat global untuk menjadikan budaya sebagai jembatan perdamaian dan sarana dialog antarbangsa, bukan sebagai sumber perpecahan.

Baca Juga: Hari Lumba-Lumba Nasional Diperingati 14 April, Ini Sejarah dan Spesies yang Sudah Langka

Sejarah Hari Budaya Universal

Hari Budaya Universal pertama kali dideklarasikan secara simbolis oleh berbagai komunitas internasional dan aktivis budaya pada awal abad ke-21.

Gagasan ini kemudian mendapat dukungan dari lembaga-lembaga dunia, termasuk UNESCO, yang menempatkan keberagaman budaya sebagai salah satu pilar pembangunan berkelanjutan.

Meskipun belum ditetapkan secara resmi sebagai hari libur internasional oleh semua negara, Hari Budaya Universal banyak diperingati setiap tahun oleh komunitas seni, lembaga pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan di berbagai belahan dunia, sebagai bentuk kampanye global untuk melestarikan budaya dan mendorong inklusivitas.

Berita Terkait

News Update