Cium Bau Limbah Kimia, Warga Kampung Tanah Merah Koja Sesak Napas

Senin 14 Apr 2025, 13:53 WIB
Seorang warga menunjuk ke arah lapangan tempat penyimpanan drum berisi limbah cair milik PT Elnusa Petrofin di Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara. Limbah kimia di area terbuka ini menimbulkan bau menyengat. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Seorang warga menunjuk ke arah lapangan tempat penyimpanan drum berisi limbah cair milik PT Elnusa Petrofin di Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara. Limbah kimia di area terbuka ini menimbulkan bau menyengat. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Baca Juga: Warna Air Kali di Tangerang Berubah Jadi Ungu, Diduga Akibat Limbah Pabrik

Respons dari pihak perusahaan disebut cepat. Drum-drum berisi limbah mulai dipindahkan, dan bau menyengat berangsur berkurang.

"Saat ini pihak perusahaan sudah mulai memindahkan drum-drum berisi cairan kimia. Sehingga untuk bau menyengat sudah agak berkurang, masih kadang suka tercium jika ada angin," tambahnya.

Perusahaan juga berencana membangun tembok pembatas yang lebih tinggi antara lapangan dan permukiman warga.

"Rencana nanti dari perusahaan juga akan meninggikan pagar pembatas antara pemukiman warga dengan lapangan. Karena selama ini tembok pembatas lapangan dengan pemukiman warga pendek hanya 1,5 meter dan ditambahin menggunakan bambu supaya lebih tinggi," jelas Wijaya.

Warga RT 02 RW 09 Kp Merah Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, tiap hari mencium bau menyengat dari limbah yang ditaruh dalam drum ditempatkan lapangan dekat dekat pemukiman warga. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Amsyiah, 26 tahun, warga RT 02 RW 09, mengaku setiap malam harus menghindari bau menyengat tersebut dengan keluar rumah.

"Hampir tiap malam bau menyengat asem banget membuat napas tidak segar. Kadang jika udah bau, keluar dari rumah untuk menjauh sementera waktu sampai tidak begitu bau baru masuk lagi ke dalam rumah," ujarnya.

Ia bersyukur karena saat ini bau mulai berkurang setelah drum-drum dipindahkan.

Baca Juga: 8 Bulan Diabaikan Pemkab Pandeglang, Jalan Longsor Terpaksa Diurug Warga dengan Limbah

"Sudah tidak tercium bau menyengat lagi. Hal ini setelah drum-drum dipindahkan oleh perusahaan. Biasanya jika ada angin kencang tercium baunya menusuk seperti cuka tapi ini lebih bau lagi," katanya.

Hal serupa disampaikan Masum, 50 tahun, warga lainnya yang merasa khawatir jika terus-menerus mencium bau bahan kimia tersebut.

"Kita kan tidak tahu bahan apa ini. Sekali mencium baunya udah kaya bau gosong nyesek kaya kayu dibakar. Sebelumnya bau asem menyengat seperti cuka," ungkap Masum.

Berita Terkait

News Update