LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Para petani dan warga di Desa Cisarap, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengaku kewalahan melintasi akses jalan rusak dan berlumpur. Kerusakan tersebut telah berlangsung selama satu dekade tanpa penanganan berarti dari pemerintah.
Warga menyebut kerusakan jalan itu sangat berdampak terhadap kegiatan pertanian, terutama saat musim panen. Mereka kesulitan mengangkut dan menjual hasil pertanian karena akses jalan yang tak layak.
"Tak hanya menyulitkan, kondisi itu juga merugikan para petani, karena ongkos yang harus dikeluarkan ketika hendak menjual hasil panen atau membeli kebutuhan di musim tanam membengkak," keluh Ujang, seorang petani di Desa Cisarap, Senin 14 April 2025.
Ia menyebut kejadian petani yang terjatuh dari motor saat membawa hasil panen sudah menjadi hal biasa akibat medan jalan yang buruk.
Baca Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Polisi dan Warga Cikedal Turun Tangan
"Jalan dengan sawah gak ada bedanya, sama-sama berlumpur. Tentu kondisi jalan seperti ini menyulitkan bagi kami," katanya.
Menurut Ujang, jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan tiga desa, yaitu Desa Cisarap, Parungpanjang, dan Cipedang.
Ketiganya merupakan wilayah dengan ribuan hektar sawah dan menjadi lumbung pangan Provinsi Banten.
"Jalan ini menuju akses pertanian masyarakat, di wilayah ini ada ribuan hektar sawah petani. Ini kawasan lumbung pangan, tapi akses jalannya sangat tidak mendukung," ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah segera menaruh perhatian pada kondisi jalan tersebut, mengingat fungsinya yang strategis.
"Tapi kenyataannya dari 2014, dari saya SMP jalan itu kondisi rusak. Bahkan sekarang makin parah, hingga saat ini seperti kubangan kerbau," tuturnya.