Jika digunakan secara tidak etis, AI dapat menyebabkan diskriminasi. Misalnya, dalam penggunaan pengenalan wajah oleh polisi, orang yang tidak bersalah bisa saja ditangkap hanya karena wajahnya mirip dengan pelaku kejahatan.
Ketimpangan data input menyebabkan bias yang bahkan lebih parah daripada diskriminasi manusia.
Lebih jauh, AI juga dapat digunakan untuk manipulasi politik. Dengan membaca perilaku pengguna di internet, AI bisa menyajikan konten-konten yang membentuk opini dan memengaruhi pilihan politik secara sistematis.