POSKOTA.CO.ID – Kontroversi mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat media sosial.
Sebuah unggahan di platform X oleh akun @msaid_didu pada Minggu, 13 April 2025, memicu diskusi publik dengan menyatakan adanya "fakta ilmiah dan logika" yang menunjukkan bahwa ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) diduga palsu atau bahkan tidak ada.
Dalam unggahan tersebut, Muhammad Said Didu secara sarkastik menyebut pihak yang membela Jokowi dengan alasan bahwa ijazah tersebut "hilang".
"Kasus Ijazah Jokowi: Fakta ilmiah dan logika bhw ijazah Jokowi palsu atau tidak ada MELAWAN Pokoknya Jokowi punya ijazah tapi hilang, Mau apa lho," tulis Didu dalam akun X, Minggu 13 April 2025.
Kemudian, baru-baru ini sebuah unggahan di platform X yang viral menyoroti perbedaan tanggal antara pengesahan skripsi dan penerbitan ijazah Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), memicu spekulasi adanya manipulasi dokumen akademik.
Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun @hnirankara pada 1 April 2025, terlihat bahwa ijazah Joko Widodo bertanggal 5 November 1985, sementara pengesahan skripsi tercatat pada 14 November 1985.
Perbedaan tanggal ini memunculkan pertanyaan terkait bagaimana mungkin ijazah diterbitkan sebelum skripsi disahkan.
"Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?" tulis @hnirankara di platform X.
Sementara itu, Jokowi sendiri juga sudah berkomentar tegas terkait tudingan ijazah palsu yang kembali mencuat.
Menilai isu tersebut sebagai fitnah serius, Jokowi berencana mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan klaim tersebut.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya benar-benar menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan memperoleh ijazah resmi dari universitas tersebut.
Mantan presiden Indonesia pun mempertimbangkan untuk mengambil jalur hukum atas isu ini.