POSKOTA.CO.ID - Pada 10 April 2025, sebuah kecelakaan helikopter tragis terjadi di Sungai Hudson, New York, menewaskan enam orang, termasuk Agustin Escobar, eksekutif Siemens, istrinya Merce Camprubi Montal, dan tiga anak mereka (usia 4, 8, dan 10 tahun).
Insiden ini menarik perhatian karena melibatkan keluarga yang sedang berlibur dan helikopter yang biasanya dianggap aman.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15:17 WIB pada 10 April 2025, ketika helikopter jatuh ke Sungai Hudson dekat Newport, Jersey City.
Baca Juga: Wisata Udara Berujung Tragedi, Helikopter Jatuh di Sungai Hudson New York Tewaskan Enam Orang

Helikopter tersebut dioperasikan oleh New York Helicopter Charter dan sedang menjalani tur wisata, penerbangan keenamnya pada hari itu.
Saksi mata melaporkan mendengar suara keras dan melihat helikopter kehilangan kendali sebelum jatuh. Semua penumpang, termasuk pilot, tewas di tempat.
Kelompok korban terdiri dari keluarga Escobar, warga Spanyol yang sedang berlibur, dan pilot.
Tragedi ini terjadi satu hari sebelum ulang tahun anak kedua mereka, menambah kesedihan pada insiden tersebut.
Perlu dicatat, New York Helicopter Charter memiliki riwayat insiden sebelumnya. Pada 2013, salah satu helikopternya mendarat darurat di Sungai Hudson setelah kehilangan tenaga, dan pada 2015, helikopter lain jatuh saat melayang di New Jersey.
Meskipun demikian, hubungan riwayat ini dengan kecelakaan terbaru masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Helikopter Jatuh di Bali Akibat Baling-baling Terlilit Tali Layangan
Jenis Helikopter
Helikopter yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Bell 206 LongRanger, khususnya model LongRanger IV, yang dibangun pada 2004.
Bell 206 LongRanger adalah varian dari keluarga Bell 206, helikopter ringan yang pertama kali diperkenalkan pada 1977 dan versi LongRanger IV mulai diproduksi pada 1992.
Helikopter ini dirancang untuk membawa hingga tujuh penumpang, termasuk pilot, dan dikenal karena keandalan dan fleksibilitasnya.
Bell 206 LongRanger sering digunakan untuk tur wisata, transportasi eksekutif, misi penyelamatan, dan tugas lainnya.
Model ini dilengkapi mesin turboshaft dan rotor utama dua bilah, memberikan kenyamanan dan stabilitas selama penerbangan.
Meskipun produksinya dihentikan pada 2017, banyak unit masih beroperasi dan didukung oleh Bell Helicopter, menunjukkan reputasi yang baik dalam hal keselamatan, asalkan perawatan rutin dilakukan dengan benar.
Helikopter ini disewakan oleh New York Helicopter Charter dari Meridian Helicopters.
Baca Juga: Kerahkan 3 Helikopter, Basarnas Evakuasi 71 Korban di Laut Sukabumi
Investigasi dan Penyebab
Penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui dan sedang diselidiki oleh National Transportation Safety Board (NTSB).
Berdasarkan laporan awal, helikopter tampak kehilangan kendali dan jatuh, dengan saksi mata melaporkan suara keras yang mungkin menunjukkan masalah mekanis, seperti rotor yang lepas.
NTSB kemungkinan akan memeriksa catatan perawatan helikopter, riwayat keselamatan perusahaan, kualifikasi pilot, dan kondisi cuaca saat kejadian.
Investigasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang apa yang menyebabkan kecelakaan dan bagaimana mencegah tragedi serupa di masa depan, terutama mengingat riwayat insiden sebelumnya dari operator helikopter.