Helikopter yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Bell 206 LongRanger, khususnya model LongRanger IV, yang dibangun pada 2004.
Bell 206 LongRanger adalah varian dari keluarga Bell 206, helikopter ringan yang pertama kali diperkenalkan pada 1977 dan versi LongRanger IV mulai diproduksi pada 1992.
Helikopter ini dirancang untuk membawa hingga tujuh penumpang, termasuk pilot, dan dikenal karena keandalan dan fleksibilitasnya.
Bell 206 LongRanger sering digunakan untuk tur wisata, transportasi eksekutif, misi penyelamatan, dan tugas lainnya.
Model ini dilengkapi mesin turboshaft dan rotor utama dua bilah, memberikan kenyamanan dan stabilitas selama penerbangan.
Meskipun produksinya dihentikan pada 2017, banyak unit masih beroperasi dan didukung oleh Bell Helicopter, menunjukkan reputasi yang baik dalam hal keselamatan, asalkan perawatan rutin dilakukan dengan benar.
Helikopter ini disewakan oleh New York Helicopter Charter dari Meridian Helicopters.
Baca Juga: Kerahkan 3 Helikopter, Basarnas Evakuasi 71 Korban di Laut Sukabumi
Investigasi dan Penyebab
Penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui dan sedang diselidiki oleh National Transportation Safety Board (NTSB).
Berdasarkan laporan awal, helikopter tampak kehilangan kendali dan jatuh, dengan saksi mata melaporkan suara keras yang mungkin menunjukkan masalah mekanis, seperti rotor yang lepas.
NTSB kemungkinan akan memeriksa catatan perawatan helikopter, riwayat keselamatan perusahaan, kualifikasi pilot, dan kondisi cuaca saat kejadian.
Investigasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang apa yang menyebabkan kecelakaan dan bagaimana mencegah tragedi serupa di masa depan, terutama mengingat riwayat insiden sebelumnya dari operator helikopter.