POSKOTA.CO.ID - Baim Wong dituding mengidap Narcisstic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik.
Tudingan itu sudah lama muncul dan diperkuat dengan unggahan Paula Verhoeven yang membahas soal seseorang yang mengidap NPD yang dinilai tidak memiliki empati.
Hingga akhirnya, Baim Wong mendadak mengunggah potret dirinya bersama seorang dokter hingga hasil pemeriksaannya di akun Instagram pribadinya @baimwong.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan kesehatannya tidak bermasalah, hanya saja mengalami kolesterol yang cukup tinggi.
Baca Juga: Respons Baim Wong usai Dituding Bikin Anak Takut dengan Paula Verhoeven
"Alhamdulilah saya sehat.Ga ada kanker, tumor , HIV atau penyakit yg lainnya. Cuma kolesterol aja tinggi, krn masih suka makan seafood, keju sama daging merah, tp semua ok," tulis Baim yang dikutip Poskota pada Minggu, 13 April 2025.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal dirinya yang tidak memiliki gangguan atau penyakit mental seperti yang ditudingkan kepadanya.
"Di lain waktu saya jg sudah test kejiwaan/mental, alhamdulilah saya pun sehat, tidak ada penyakit mental yg perlu saya khawatirkan. Allah Maha Baik," katanya.
Aktor itu mengimbau bahwa penyakit seseorang merupakan ranah privasi seseorang yang tidak perlu diumbar.
Baca Juga: Dituding Baim Wong Berselingkuh, Paula Verhoeven Singgung soal Kebenaran Akan Terungkap
Pasalnya, jika penyakit yang ditudingkan dan diumbar itu benar adanya, maka kasihan seseorang yang bersangkutan itu.
"Bagi saya penyakit itu adalah privasi seseorang, dan itu kadang merupakan luka bagi org tsb. Kalau bisa jangan dihumbarkan ke publik, rahasiakan. Takutnya kalau benar," ucapnya.
Lantaran, setiap orang memiliki cerita di dalam hidupnya dan tidak semua cerita tersebut harus diumbar ke publik.
"Kasian org tersebut. Bukan karena kita ingin menyembunyikan sesuatu, tapi karena itu menyangkut hak dasar seorang manusia: hak atas privasi, harga diri, dan kendali atas cerita hidupnya," pungkasnya.
Baca Juga: Baim Wong Kecewa Temannya Justru Percaya dengan Paula Verhoeven
Lebih lanjut, ayah dua anak itu mengatakan yang dibutuhkan seseorang saat sakit bukan perhatian publik tetapi rangkulan orang terdekat yang memahaminya.
"Bayangkan, saat seseorang berjuang melawan rasa takut, sakit, dan ketidakpastian—apa yang paling dia butuhkan? Bukan perhatian publik. Tapi perlindungan. Pemahaman. Kesetiaan," katanya.