POSKOTA.CO.ID - Dalam kebudayaan Jawa, perhitungan weton kelahiran yang didasarkan pada kalender Jawa (kombinasi hari dalam siklus 7 hari atau dina dan hari dalam siklus 5 hari pasaran atau pasaran) telah lama dipercaya menyimpan berbagai makna terkait karakter, potensi, hingga perjalanan hidup seseorang.
Primbon Jawa, sebagai warisan pengetahuan leluhur, seringkali menjadi rujukan untuk memahami sifat-sifat bawaan ini.
Salah satu aspek menarik yang kerap dicari adalah mengenai weton mana saja yang memiliki kecenderungan alami untuk mudah bergaul dan membangun hubungan sosial yang baik.
Baca Juga: Kaya Raya! 7 Weton Ini Dilimpahi Rezeki Sepanjang Hidupnya seperti Konglomerat, Simak Selengkapnya
Weton dan Pengaruhnya pada Sifat
Weton adalah penanda waktu kelahiran unik dalam sistem penanggalan Jawa. Kombinasi dari dina dan pasaran ini menghasilkan 35 variasi weton yang berbeda.
Menurut kepercayaan dalam Primbon, setiap weton memiliki neptu atau nilai angka tertentu serta naungan atau pengaruh alam yang berbeda-beda.
Kombinasi inilah yang kemudian diinterpretasikan dapat memengaruhi watak dasar, kepribadian, keberuntungan, termasuk juga kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Perhitungan ini bukanlah ilmu pasti, melainkan sebuah metode interpretasi yang didasarkan pada pengamatan dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Baca Juga: 5 Weton Sakral yang Memiliki Energi Spriritual Luar Biasa, Dapat Mempengaruhi Orang Lain!

Weton yang Mudah Membangun Relasi
Menurut berbagai interpretasi dalam Primbon, terdapat beberapa karakteristik weton yang sering diasosiasikan dengan kemudahan dalam bergaul.
Pemilik weton dengan ciri ini biasanya digambarkan sebagai pribadi yang supel, luwes, pandai berbicara, dan mudah disukai oleh orang-orang di sekitarnya.
Mereka cenderung memiliki pembawaan yang menyenangkan, terbuka terhadap orang baru, dan mampu menempatkan diri dengan baik dalam berbagai situasi sosial.
Beberapa weton dengan naungan tertentu, misalnya yang berada di bawah naungan Wasesa Segara, sering diinterpretasikan memiliki budi pekerti luhur, pemaaf, dan berwawasan luas, sifat-sifat yang mendukung terciptanya hubungan sosial yang harmonis.
Weton lain yang berada di bawah naungan seperti Lakuning Lintang atau Lakuning Rembulan juga kerap dikaitkan dengan pesona dan kemampuan menarik simpati orang lain.
Nilai Neptu Kemampuan Sosial
Selain naungan, nilai neptu (penjumlahan nilai dina dan pasaran) juga sering menjadi pertimbangan dalam melihat potensi sosial seseorang menurut Primbon.
Meskipun tidak selalu berlaku mutlak, weton dengan nilai neptu yang cenderung tinggi terkadang diinterpretasikan memiliki pengaruh atau wibawa yang lebih besar, yang dapat memudahkan mereka dalam memimpin atau diterima dalam kelompok.
Namun, perlu diingat bahwa nilai neptu yang lebih rendah pun bisa memiliki kelebihan tersendiri dalam hal keluwesan bergaul, tergantung pada kombinasi dina dan pasaran serta naungan spesifiknya. Interpretasi Primbon bersifat kompleks dan melihat berbagai aspek secara bersamaan.