12 Daftar Profesi dengan Tingkat Kepercayaan Tertinggi di Indonesia, Cocok untuk Gen Z

Minggu 13 Apr 2025, 11:42 WIB
Profesi-profesi ini memiliki pengaruh luas dalam kehidupan sosial dan kerap kali menjadi pilihan utama dalam karier. (Sumber: Freepik)

Profesi-profesi ini memiliki pengaruh luas dalam kehidupan sosial dan kerap kali menjadi pilihan utama dalam karier. (Sumber: Freepik)

Di era digital, profesi ilmuwan semakin penting karena dibutuhkan dalam riset, inovasi, dan pengambilan kebijakan berbasis data.

4. Pramusaji Restoran – 57 Persen

Meskipun sering kali dianggap sebagai pekerjaan biasa, pramusaji restoran justru mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Profesi ini memerlukan ketulusan dalam pelayanan dan etika kerja yang tinggi, terutama dalam industri jasa.

5. Tentara – 56 Persen

Tentara mendapat kepercayaan yang tinggi karena berperan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Disiplin, loyalitas, dan integritas menjadi karakter utama dalam profesi ini. Tidak heran jika banyak anak muda yang bercita-cita menjadi anggota TNI.

6. Bankir – 52 Persen

Bankir dipercaya karena mereka bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan keuangan masyarakat. Transparansi dan etika profesional menjadi hal mutlak dalam dunia perbankan untuk menjaga kepercayaan publik.

7. Politisi – 45 Persen

Meskipun tingkat kepercayaan terhadap politisi tidak setinggi profesi lainnya, angka 45 persen menunjukkan bahwa masih ada harapan terhadap politikus yang bersih dan bekerja untuk rakyat. Perubahan positif dalam politik akan meningkatkan angka kepercayaan ini ke depannya.

8. Polisi – 41 Persen

Polisi sebagai aparat penegak hukum juga menjadi bagian penting dalam sistem keamanan. Meskipun terdapat tantangan dalam citra publik, banyak anggota kepolisian yang bekerja dengan penuh dedikasi untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.

9. Pejabat Kabinet – 41 Persen

Sebagai bagian dari pemerintahan pusat, pejabat kabinet memiliki tanggung jawab besar dalam membuat kebijakan publik. Profesionalisme, transparansi, dan integritas menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pejabat negara.

10. Influencer – 25 Persen

Meski influencer populer di media sosial, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi ini masih tergolong rendah. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya regulasi, serta potensi penyebaran informasi yang tidak akurat atau konten yang bersifat sensasional.

11. Pengacara – 24 Persen

Pengacara memiliki peran penting dalam sistem hukum, namun tingkat kepercayaan publik belum optimal. Diperlukan lebih banyak upaya untuk membangun reputasi profesional dan etika hukum yang kuat agar publik semakin percaya terhadap profesi ini.

12. Pegawai Pemerintah – 24 Persen

Meski banyak pegawai pemerintah bekerja dengan baik, citra birokrasi yang lambat dan kasus korupsi membuat tingkat kepercayaan terhadap profesi ini belum terlalu tinggi. Namun demikian, ada banyak ASN yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam pelayanan publik.

Mengapa Profesi Ini Dipercaya dan Banyak Diminati?

Profesi-profesi di atas umumnya memberikan dampak sosial yang besar. Alasan kepercayaan publik terhadap mereka antara lain:

  1. Kontribusi terhadap kesejahteraan sosial – Guru, dokter, ilmuwan, dan tentara berkontribusi langsung terhadap kesehatan, pendidikan, dan keamanan masyarakat.
  2. Stabilitas karier – Jalur seperti CPNS dan PPPK memberi jaminan pekerjaan tetap dan penghasilan yang stabil.
  3. Etika dan dedikasi profesional – Masyarakat cenderung mempercayai mereka yang bekerja dengan komitmen tinggi dan transparansi.
  4. Dampak jangka panjang – Profesi ini membentuk masa depan bangsa, baik melalui pendidikan, kebijakan, maupun inovasi teknologi.

Jalur Menjadi Guru: Pilihan Rasional dan Terpercaya

Guru adalah salah satu profesi yang masih memiliki peluang besar untuk ditempuh oleh masyarakat luas. Jalur yang tersedia antara lain:

  • CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) – Rekrutmen rutin dari pemerintah untuk posisi guru tetap.
  • PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) – Alternatif guru ASN dengan kontrak kerja namun tetap mendapat fasilitas seperti gaji tetap, tunjangan, dan jaminan kerja.

Berita Terkait

News Update