Viral Video Pengundian Grup Liga 4 Dianggap Aneh, Netizen: Harusnya Diperlihatkan ke Kamera Dong

Sabtu 12 Apr 2025, 15:25 WIB
Tangkap layar dari video viral pengundian grup Liga 4 yang menimbulkan kritik karena bola undian dibuka di bawah meja, tidak terlihat oleh kamera. (Sumber: Dok/PSSI)

Tangkap layar dari video viral pengundian grup Liga 4 yang menimbulkan kritik karena bola undian dibuka di bawah meja, tidak terlihat oleh kamera. (Sumber: Dok/PSSI)

Respons ini menunjukkan betapa tingginya ekspektasi publik terhadap tata kelola kompetisi sepak bola nasional yang jujur dan adil.

PSSI Didesak Bertindak, Erick Thohir Angkat Suara

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tak tinggal diam. Dalam pernyataan resminya, ia secara tegas mengkritik pelaksanaan drawing Liga 4 yang menurutnya berlangsung tidak profesional dan tidak mencerminkan prinsip transparansi.

“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi liga!” tegas Erick.

Pernyataan tersebut menandakan keseriusan federasi dalam menjaga integritas kompetisi. Erick Thohir juga menyatakan bahwa proses undian perlu diulang untuk memastikan prinsip fair play ditegakkan.

Usulan Pengundian Ulang: Demi Keadilan Kompetisi

Dalam lanjutan pernyataannya, Erick Thohir mendorong agar dilakukan pengundian ulang grup Liga 4 Nasional 2024/2025. Menurutnya, hal ini penting demi menjaga kepercayaan seluruh pihak terhadap proses kompetisi nasional, mulai dari klub, pelatih, hingga para pemain muda.

“Untuk menjaga keadilan dan kredibilitas kompetisi, kami mendorong agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang terbuka, adil, serta melibatkan seluruh pihak terkait,” ujarnya.

Meskipun hingga saat ini belum diumumkan secara resmi kapan pengundian ulang akan dilaksanakan, desakan publik yang semakin kuat serta sikap tegas dari pimpinan federasi memperkuat kemungkinan bahwa drawing ulang hanya tinggal menunggu waktu.

Isu Transparansi dalam Sepak Bola Nasional: Cermin Reformasi yang Belum Tuntas

Kejadian ini kembali mengingatkan publik bahwa transparansi dalam pengelolaan kompetisi sepak bola masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Meski PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah melakukan sejumlah langkah reformasi, insiden seperti ini menunjukkan masih adanya celah dalam pelaksanaan teknis di lapangan.

Sebagai lembaga yang menaungi seluruh kompetisi resmi, PSSI memiliki tanggung jawab moral dan institusional untuk memastikan setiap tahapan kompetisi dilakukan dengan akuntabel. Kesalahan kecil dalam teknis bisa berujung pada keraguan besar terhadap keseluruhan sistem kompetisi.

Baca Juga: Viral CV Sentosa Seal Surabaya Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Ini Saksinya Hukumnya!

Urgensi Pengawasan Eksternal dan Independensi Proses

Pengundian grup dalam sebuah kompetisi resmi seharusnya dilakukan dengan standar tinggi, disiarkan langsung, melibatkan auditor independen, serta dipantau oleh perwakilan klub.

Berita Terkait

News Update