Kasus ini memicu perdebatan di masyarakat mengenai perlunya reformasi sistem pengawasan di rumah sakit, khususnya dalam memberikan akses ruang dan prosedur medis kepada tenaga kesehatan yang masih dalam tahap pendidikan (PPDS). Pengawasan yang lemah membuka celah bagi penyalahgunaan kewenangan.
Selain itu, masyarakat mendorong agar IDI dan instansi pemerintah lebih tegas dalam menindak setiap bentuk pelanggaran etik oleh tenaga medis, baik yang terjadi di ruang praktik klinis maupun selama masa pendidikan spesialis.
Kasus rudapaksa yang melibatkan Priguna Anugerah Pratama menjadi contoh nyata betapa pentingnya etika profesi dalam dunia kedokteran.
Selain berdampak pada korban, kasus ini mencoreng kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan. Penegakan hukum yang tegas, dukungan terhadap korban, serta evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal institusi medis menjadi langkah penting ke depan.