"Ini bukan hanya soal individu, tapi tentang kegagalan sistem pengawasan dan etika profesi di lingkungan rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan bagaimana profesi yang seharusnya menolong dan melindungi justru berperilaku demikian terhadap pasien dan keluarganya.
"Ini juga saatnya bagi institusi terkait untuk introspeksi, bagaimana mungkin seorang dokter bisa melakukan tindakan sehina itu terhadap pasien dan keluarganya lebih dari satu kali?" katanya.
Ashabul mendesak semua pihak terkait untuk segera mengusut kasus ini dan mengevaluasi sistem pendidikan kedokteran di Tanah Air.
Tujuannya yakni agar kasus serupa tidak terjadi lagi di mana pun.