Anggota Komisi IX DPR Ashabul Kahfi singgung soal kegagalan sistem pengawasan dan etika profesi dalam kasus rudapaksa dokter Priguna. (Sumber: X/@999o7i)

Nasional

Korban Rudapaksa Dokter Priguna Bertambah Jadi 3 Orang, DPR: Kegagalan Sistem Pengawasan dan Etika Profesi

Sabtu 12 Apr 2025, 15:22 WIB

POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR Ashabul Kahfi menyoroti kasus rudapaksa yang dilakukan oleh dokter Priguna Anugerah Prarama terhadap salah satu keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Terlebih kini dikabarkan bahwa jumlah korban rudapaksa dokter Priguna bertambah menjadi 3 orang.

Ia pun mengaku sangat prihatin terhadap kondisi ini dan menilai bisa saja lebih serius dari apa yang dibayangkan.

Baca Juga: Video CCTV Dokter Priguna Anugerah Pratama di RSHS Bandung Viral di X, Benarkah Terekam Aksi Rudapaksa?

"Kami di Komisi IX DPR RI sangat prihatin dengan informasi terbaru bahwa jumlah korban dalam kasus dugaan pemerkosaan oleh dokter Priguna bertambah menjadi tiga orang.

Ini bukan sekadar memperparah situasi, tapi juga menandakan bahwa kasus ini mungkin jauh lebih sistemik dan serius dari yang kita bayangkan di awal," kata Ashabul kepada wartawan pada Jumat, 11 April 2025.

Selanjutnya, Ashabul menduga mungkin saja ada korban lain yang belum berani buka suara.

Baca Juga: Viral! Lebih dari 3 Korban Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan oleh Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

Dengan demikian, ia menekankan agar tidak menganggap remeh permasalahan tersebut.

"Pertambahan jumlah korban menunjukkan adanya potensi korban lain yang selama ini mungkin belum berani bicara dan ini harus jadi alarm bagi semua pihak, bahwa kita tak boleh anggap remeh persoalan ini," tambahnya.

Tidak hanya itu, Ashabul mengatakan bahwa kondisi ini mencerminkan kegagalan sistem dan etika profesi di lingkungan rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran yang perlu diperhatikan.

"Ini bukan hanya soal individu, tapi tentang kegagalan sistem pengawasan dan etika profesi di lingkungan rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan bagaimana profesi yang seharusnya menolong dan melindungi justru berperilaku demikian terhadap pasien dan keluarganya.

"Ini juga saatnya bagi institusi terkait untuk introspeksi, bagaimana mungkin seorang dokter bisa melakukan tindakan sehina itu terhadap pasien dan keluarganya lebih dari satu kali?" katanya.

Ashabul mendesak semua pihak terkait untuk segera mengusut kasus ini dan mengevaluasi sistem pendidikan kedokteran di Tanah Air.

Tujuannya yakni agar kasus serupa tidak terjadi lagi di mana pun.

Tags:
Ashabul KahfiDokter PrigunaRSHS rudapaksaDPR

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor