Viral! Lebih dari 3 Korban Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan oleh Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

Jumat 11 Apr 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi dokter PPDS Unpad yang lakukan kekerasan seksual di RSHS. (Sumber: Kemenkes)

Ilustrasi dokter PPDS Unpad yang lakukan kekerasan seksual di RSHS. (Sumber: Kemenkes)

Namun, dalam prosesnya, FA diduga disuntik cairan yang membuatnya tak sadarkan diri. Setelah sadar, korban menemukan bercak mencurigakan di tubuhnya.

Diduga Miliki Kelainan Seksual, Pelaku Jalani Pemeriksaan Psikologi

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, mengungkap bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan pelaku memiliki kecenderungan kelainan seksual.

"Dari pemeriksaan beberapa hari ini, memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya," kata Surawan dalam konferensi pers, Kamis 10 April 2025. Pelaku juga akan menjalani pemeriksaan psikologi lebih lanjut untuk menelusuri motif kejahatannya.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan di RSHS Bandung Diduga Punya Kelainan Seks

Sempat Berusaha Bunuh Diri Sebelum Ditangkap

Sebelum ditangkap pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung, pelaku diduga melakukan percobaan bunuh diri.

"Ditangkap di apartemen, pelaku sempat mau bunuh diri juga, sempat memotong, mencoba memotong nadi. Sempat dirawat, setelah dirawat baru ditangkap," jelas Surawan.

Dua Korban Tambahan Terungkap, Modus Serupa

Selain FA, Polda Jabar menemukan dua korban lain yang melapor via hotline. Keduanya diduga adalah pasien RSHS dengan modus serupa: pelaku mengatasnamakan pengambilan sampel darah atau DNA, lalu membius korban sebelum melakukan pelecehan.

"Ada dua korban [baru], [menghubungi] melalui hotline. Dua korban ini bersangkutan pasien, peristiwa berbeda dengan yang kami tangani," ungkap Surawan.

Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Pelaku Dokter Residen FK Unpad Hendak Lakukan Hal Ini Setelah Perkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung

Sanksi dari Unpad dan Ancaman Pencabutan Keanggotaan IDI

Universitas Padjadjaran telah memberikan sanksi terhadap pelaku, meski rinciannya belum diumumkan. Sementara itu, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan akan mencabut keanggotaan dokter tersebut jika terbukti bersalah.

Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif untuk mengungkap kebenaran sekaligus mencari kemungkinan adanya korban lain. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan terkait kasus ini.

Berita Terkait

News Update