POSKOTA.CO.ID - Mengantuk berlebihan di siang hari, meskipun telah tidur semalaman, kerap dianggap sebagai hal yang sepele. Namun, kondisi ini bisa menjadi indikasi awal dari gangguan tidur serius bernama sleep apnea.
Gejala lainnya yang sering menyertai adalah mendengkur keras, terbangun dengan napas tersengal, atau merasa lelah sepanjang hari.
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas sesaat secara berulang selama tidur. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan ini dapat menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, stroke, hingga gangguan jantung.
Sayangnya, banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi ini karena gejalanya sering kali muncul tanpa disadari.
Melansir dari kanal YouTube SKWAD Health, berikut Poskota rangkum beberapa langkah efektif yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi kebiasaan mengorok dan memperbaiki kualitas tidur.
Baca Juga: Ingin Tidur Nyenyak? Hindari 7 Kebiasaan Merusak Tidur Ini
Dua Tes yang Umum Dilakukan untuk Mendiagnosis Sleep Apnea
Untuk memastikan apakah kamu benar-benar mengalami sleep apnea, dokter biasanya akan menyarankan dua jenis tes berikut:
1. Overnight Sleep Study (Polysomnogram)
Tes ini dilakukan di fasilitas tidur khusus. Pasien akan dipantau melalui sensor untuk mengukur detak jantung, pernapasan, kadar oksigen, gelombang otak, dan aktivitas tubuh lainnya selama tidur. Ini adalah metode paling efektif untuk mendiagnosis sleep apnea.
2. Home Sleep Apnea Testing (HSAT)
Alternatif yang lebih praktis, pasien dapat membawa alat pengukur ke rumah untuk digunakan saat tidur. Meski lebih sederhana, tes ini tetap bisa mendeteksi adanya sleep apnea.
Baca Juga: Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Cek Selengkapnya
Cara Menghilangkan Sleep Apnea dan Mendengkur
Setelah diagnosis ditegakkan, kamu bisa mulai melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi sleep apnea dan mengurangi kebiasaan mengorok:
1. Tidur dengan Posisi Menyamping
Tidur menyamping membantu membuka saluran pernapasan, sehingga udara lebih lancar masuk ke paru-paru. Hindari tidur telentang karena lidah bisa jatuh ke belakang dan menyumbat jalan napas.
2. Kontrol Berat Badan
Obesitas bisa menyebabkan penumpukan lemak di sekitar leher, yang menghimpit tenggorokan dan memperparah sleep apnea. Mulailah menjaga pola makan dan berolahraga teratur untuk mengurangi berat badan.
3. Berhenti Merokok
Merokok menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan yang bisa mempersempit jalur udara. Hentikan kebiasaan ini untuk mengurangi mendengkur dan memperbaiki kualitas tidur.
4. Hindari Konsumsi Alkohol
Alkohol membuat otot-otot tubuh, termasuk tenggorokan, menjadi lebih rileks. Akibatnya, kamu lebih mudah mengorok. Hindari minum alkohol, terutama menjelang waktu tidur.
5. Gunakan Humidifier di Kamar
Udara kering bisa menyebabkan hidung dan tenggorokan menjadi kering, yang memicu gangguan pernapasan. Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di kamar.
6. Rutin Berolahraga
Olahraga dapat memperkuat otot-otot tubuh, termasuk otot tenggorokan. Ini membantu melancarkan pernapasan saat tidur dan mencegah mengorok.
7. Terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
CPAP adalah alat yang memberikan tekanan positif secara terus-menerus ke saluran napas saat tidur. Terapi ini sangat efektif untuk penderita sleep apnea obstruktif (OSA).
8. Gunakan Nasal Strip
Nasal strip bekerja dengan menarik dan membuka saluran hidung, sehingga udara dapat mengalir lebih bebas. Kamu bisa membeli alat ini di apotek atau e-commerce.
9. Konsultasikan ke Dokter
Jika semua cara di atas tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, periksakan diri ke dokter. Sleep apnea yang tidak ditangani bisa berdampak serius pada kesehatan jantung dan keselamatan nyawa.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat dengan mudah mengatasi gangguan tidur atau sleep apnea.