POSKOTA.CO.ID - Dokter Tirta menyoroti pihak yang menyudutkan korban rudapaksa dokter residen anestesi, Priguna Anugerah Pratama.
Diketahui bahwa korban merupakan pendamping pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sebelumnya Priguna Anugerah Pratama mengatakan kepada korban bahwa sang ayah yang tengah dirawat membutuhkan transfusi darah.
Baca Juga: Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Unpad Anestesi yang Jadi Tersangka Pelaku Asusila
Korban pun menyanggupi transfusi darah untuk sang ayah, kemudian ia diminta ke ruangan lantai 7 gedung RSHS Bandung.
Diketahui bahwa gedung ini kondisinya masih kosong dan belum terpakai.
Priguna Anugerah Pratama pun memberikan obat bius kepada korban hingga tak sadarkan diri, lalu ia melakukan perbuatan keji tersebut.
Baca Juga: Polisi Ungkap Korban Dokter PPDS Unpad Bertambah, Diduga Ada 2 Orang Lainnya
Akan tetapi, beberapa komentar netizen dinilai bernada menyudutkan korban.
Dokter Tirta pun geram dengan komentar-komentar tersebut, yang dinilai sangat keliru.
"Masih heran ketika ada pelaku perkosaan/pelecehan pasti ada yg ngmng menyudutkan korban. Misal: Kok mau sih sendirian bla bla" kata Dokter Tirta dikutip dari akun media sosialnya.
Kemudian ia menegaskan bahwa dalam hal ini tetap yang salah adalah pelaku.
"Yg salah itu pelaku yg ngac****n. Kalo ng****g ya kontrol," tambahnya.
Tidak hanya itu, dokter Tirta pun mengaku kesal dnegan pernyataan satpam RSHS terhadap korban, yang dinilai tidak berempati.
"Kene ki dongkol tenan he moco komentar di berita soal dokter kmren yg jadi tsk perkosaan apalagi comment satpamnya yg ngeselin. Trus di ig yg comment "Ini korbannya kenapa sendirian?"
"Ini alasan perempuan jangan sendirian" Dogol banget. Masih smpt2 nya opini gitu," ungkapnya.
Selanjutnya, dokter Tirta pun meminta agar netizen bersimpati terhadap musibah yang menimpa korban.
Pasalnya, ia pun menilai bahwa kasus rudapaksa yang dilakukan oleh dokter anestesi Priguna Anugerah Pratama adalah masalah yang serius.
Sehingga, ia menegaskan agar memberikan dukungan terhadap korban dengan tidak asal berkomentar.
"Kok bisa hal sepele, comment yg mendukung korban ga bisa." katanya memungkasi.
Sementara kini, Priguna Anugerah Pratama sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat.