"Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh," jelas Daryono.
Hingga Jumat, 11 April 2025 pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Bogor telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 4 kali, yaitu Kamis, 10 April 2035 pukul 23.12 WIB dengan magnitudo 1,9, kemudian pukul 23.14 WIB dengan magnitudo 1,7, lalu hari Jumat 11 April 2025 pukul 01.04 WIB dengan magnitudo 01,6, terakhir pukul 1.38 WIB dengan magnitudo 1,7.