POSKOTA.CO.ID - Jagat dunia maya dihebohkan oleh sebuah berita pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter residen kepada keluarga pasien.
Usut punya usut, pelaku diketahui merupakan seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Kini, ia ditahan oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat karena diduga memperkosa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung Rabu, 9 April 2025.
Baca Juga: Ini Dia Kategori Penerima PKH 2025 Terbaru, Cek Cara Tahu Penerimanya di Sini
Pelaku berinisial PAP diketahui berusia 31 tahun yang tengah mengambil spesialisasi dokter anastesi.
Melalui gelar dokternya itu, ia memperdaya seorang perempuan berinisial FH usia 21 tahun, dengan dalih cross match darah.
Namun sayangnya, di ruangan baru yang belum digunakan dalam rumah sakit tersebut, sang dokter melakukan tindakan keji yakni diduga memperkosa korban.
Baca Juga: Akun Google Rawan Diretas? Ini Cara Bikin Akunmu Lebih Kebal dengan Fitur Rahasia Google!
Kasus dokter PDDS yang memerkosa ini viral di media sosial, pertama kali lewat Instagram dari akun @ppdsgramm yang diteruskan oleh akun @drg.mirza.
Berikut beberapa fakta terungkap mengenai kasus pemerkosaan dokter residen terhadap salah satu anggota keluarga pasien tersebut.
- Melansir Instagram @cretivox, dijelaskan bahwa peristiwa ini terjadi ketika korban sedang mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis.
- Korban didatangi oleh pelaku dan diminta ikut dengannya untuk melakukan transfusi darah.
- Pada pagi hari sekitar pukul 4, korban sadar dan jalan agak sempoyongan serta merasakan sakit di area kemaluan.
- Ada bukti sperma yang berceceran di lantai ruangan yang ia singgahi bersama dokter tersebut pada malam sebelumnya.
- Ayah korban yang di rawat di RS dikabarkan telah meninggal dunia.
- Identitas pelaku yang terbongkar ke media sosial mengungkap fakta bahwa pelaku telah menikah dan mempunyai seorang istri.
- Pelaku sudah ditahan dan diblacklist oleh Kementerian Kesehatan selama seumur hidup tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan kedokterannya.
Hinga kini, berita tentang aksi bejat dokter residen terhadap keluarga pasien itu masih ramai diperbincangkan di media sosial.