Maman memahami kondisi korban yang tengah lemah tidak berdaya saat ada anggota keluarga yang sakit. Hingga, kondisi tidak berdaya itu justru dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya.
"Mereka umumnya berada dalam kondisi lemah secara psikologis karena ada anggota keluarga yang sakit atau posisi korban sebagai pasien. Ini yang menjadi celah pelaku," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter PPDS kepada keluarga pasien dengan modus mengambil sampel darah.
Pelaku meminta korban menjalani tes kesehatan dengan tranfusi darah dengan korban dibius sebelum melakukan pelecehan seksual.
Seusai sadar sekitar empat jam lamanya, korban merasakan sakit di bagian intimnya. Kemudian, hasil visum ditemukan bekas sperma di bagian intim korban.
Hingga akhirnya, keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Polda Jawa Barat (Jabar). Polisi berhasil mengamankan pelaku dan menetapkan PAP sebagai tersangka.