Akankah Ethereum Meroket seperti Bitcoin? Ini Prediksinya

Kamis 10 Apr 2025, 18:14 WIB
Ilustrasi harga bitcoin. (Sumber: Pexels/Karolina Kaboompics)

Ilustrasi harga bitcoin. (Sumber: Pexels/Karolina Kaboompics)

Harga Bitcoin menembus di atas Exponential Moving Average (EMA) 200-harinya di sekitar $85.556 pada hari Minggu dan naik 4,45% hingga hari Senin. Namun, harga tertahan di sekitar level $87.000 pada 25-26 Maret 2025.

Jika BTC menemukan support di sekitar EMA 200-harinya, harga dapat melanjutkan pemulihan untuk menguji kembali level psikologis kunci di $90.000. Penutupan yang berhasil di atas level ini dapat melanjutkan rally lainnya menuju level tertinggi 2 Maret di $95.000.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian membaca 51, di atas level netral 50, menunjukkan momentum bullish yang meningkat. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan bullish crossover pada grafik harian minggu lalu, memberikan sinyal beli dan menunjukkan tren bullish di depan. Selain itu, MACD menunjukkan level histogram berwarna hijau yang meningkat di atas level netral nol, menunjukkan kekuatan dalam momentum naik.

Namun, jika BTC gagal menemukan support di sekitar EMA 200-hari-nya dan ditutup di bawah $85.000, harga dapat melanjutkan penurunan untuk menguji level support berikutnya di $78.258.

Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris “Rich Dad Poor Dad”, baru-baru ini menyatakan bahwa Bitcoin merupakan peluang terbesar dalam sejarah untuk menciptakan kekayaan. Melalui platform media sosial X, Kiyosaki, yang memiliki pengikut sebanyak 2,7 juta orang, memberikan pandangannya tentang dua tipe investor Bitcoin dan potensi masa depan mata uang crypto ini.

Kiyosaki menggambarkan dua jenis investor yang ada di pasar Bitcoin (BTC). Pertama adalah mereka yang didorong oleh FOMO (Fear Of Missing Out), ketakutan akan ketinggalan, yang mendorong mereka untuk berinvestasi. Kedua, adalah mereka yang terhambat oleh FOMM (Fear of Making Mistakes), ketakutan akan membuat kesalahan, yang membuat mereka ragu untuk terjun ke dalam investasi ini.

Menurut Kiyosaki, sejarah telah menunjukkan bahwa mereka yang berani mengambil risiko dengan berinvestasi di Bitcoin (BTC) akan melihat pertumbuhan signifikan dalam portofolio mereka. Ia menekankan bahwa Bitcoin telah memudahkan semua orang untuk menjadi kaya, namun banyak yang akan melewatkan kesempatan ini karena FOMM.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Berita Terkait

News Update