JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, Diana Dewi, menyebut kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian Republik Indonesia (RI), khususnya sektor ekspor dan industri di Jakarta.
Menurut Diana, efek dari kebijakan perang dagang tersebut sudah mulai terasa. Tekanan terhadap industri dalam negeri berujung pada meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa bulan terakhir.
"Ancaman PHK akibat kelesuan ekonomi cukup signifikan," ujar Diana saat dihubungi, Rabu 9 April 2025.
Dia mencatat, di wilayah DKI Jakarta saja, terdapat sekitar 2.650 tenaga kerja yang terkena PHK sepanjang Februari 2025.
Baca Juga: Pengamat: Akibat Perang Dagang AS-China, Ekspor Indonesia Berpeluang Terpukul
Sementara secara nasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melaporkan sebanyak 18 ribu pekerja harus kehilangan pekerjaan hanya dalam dua bulan pertama tahun ini.
Diana menyebut kebijakan dagang Trump berpotensi menekan ekspor, memukul sektor riil, hingga berdampak pada pelemahan rupiah dan menciptakan ketidakpastian usaha.
"Berdampak besar ke sektor riil, melemahnya nilai tukar rupiah, ketidakpastian berusaha, dan bermuara pada resesi ekonomi," jelas Diana.
Menghadapi situasi tersebut, Kadin Jakarta mendorong para pelaku usaha untuk mulai membuka pasar-pasar baru di luar Amerika Serikat.
Ia menekankan pentingnya diversifikasi tujuan ekspor agar pelaku industri tidak bergantung hanya pada satu negara.
"Dalam kacamata positif saya melihat, kebijakan Trump ini justru menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mungkin selama ini merasa nyaman ekspor ke AS," kata Diana.