Sebelum Ditangkap, Dokter PPDS Pemerkosa Keluarga Pasien RSHS Sempat Coba Bunuh Diri

Rabu 09 Apr 2025, 19:40 WIB
Polda Jawa Barat menangkap mahasiswa kedokteran spesialis Anestesi yang melakukan dugaan pemerkosaan kepasa pasien RS Hasan Sadikin Bandung. (Sumber: Capture Instagram HumasPoldaJabar)

Polda Jawa Barat menangkap mahasiswa kedokteran spesialis Anestesi yang melakukan dugaan pemerkosaan kepasa pasien RS Hasan Sadikin Bandung. (Sumber: Capture Instagram HumasPoldaJabar)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad) ditetapkan sebagai tersangka seusai melakukan tindak kekerasan seksual.

Dokter bernama Priguna Anugerah Pratama atau PAP, 31 tahun terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap anak dari keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Polda Jawa Barat (Jabar) mendapatkan laporan dari keluarga korban terkait dugaan adanya tindak kekerasan seksual oleh PAP pada 18 Maret 2025.

Mendapatkan laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya pelaku ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Bandung pada 23 Maret 2025.

Baca Juga: Dokter PPDS Unpad Dijerat 12 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual, Polda Jabar Ungkap Modus dan Barang Bukti

Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar, Surawan kepada para awak media.

"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung," kata Surawan yang dikutip Poskota pada Rabu, 9 April 2025.

Sebelum penangkapan, pelaku sempat terciduk berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Hingga akhirnya, PAP sempat mendapatkan perawatan medis sebelum ditangkap.

"Bahkan, ia sempat mau bunuh diri juga, motong urat nadi. Sehingga, ia sempat dirawat, setelah dirawat baru ditangkap," ucapnya.

Baca Juga: Kronologi Dokter PPDS Diduga Perkosa Keluarga Pasien di RSHS: Korban Diminta untuk Mengganti Pakaian dengan Baju Pasien

Modus Tranfusi Darah

Dalam melancarkan aksi bejatnya, pelaku memanfaatkan kondisi ayah korban yang sedang kritis dengan berdalih meminta darah korban sebagai tes kesehatan.

Berita Terkait

News Update