POSKOTA.CO.ID - Bantuan sosial (bansos) menjadi harapan bagi banyak warga yang membutuhkan, terutama di masa-masa sulit.
Namun, penyalurannya terkadang masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah memastikan bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang berhak.
Menyadari hal ini, Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya langkah konkret untuk memperbaiki sistem penyaluran bansos di Jawa Barat.
Ia mengusulkan sebuah gagasan penting, yakni melakukan pendataan ulang menyeluruh terhadap para penerima bansos.
Mengapa Pendataan Ulang Bansos Menjadi Penting?
Gagasan pendataan ulang ini muncul bukan tanpa alasan. Dedi Mulyadi melihat adanya potensi ketidakakuratan data penerima bansos yang selama ini digunakan.
Seringkali, data yang ada mungkin sudah tidak sesuai dengan kondisi terkini di lapangan.
Lebih jauh lagi, ada kekhawatiran bahwa penyaluran bansos bisa jadi tidak tepat sasaran karena faktor kedekatan personal antara penerima dengan oknum pengurus di tingkat kampung atau desa.
Akibatnya, ada warga yang sebenarnya mampu secara ekonomi justru menerima bantuan, sementara mereka yang benar-benar membutuhkan malah terlewat.
Inilah yang ingin diatasi melalui proses verifikasi ulang, yaitu memastikan keadilan dan ketepatan dalam penyaluran bantuan dari pemerintah.

Verifikasi Langsung ke Lapangan untuk Data Akurat
Langkah yang diusulkan Dedi Mulyadi tidak berhenti pada pembaruan data di atas kertas. Ia menekankan pentingnya pengecekan langsung ke lapangan.
Tim nantinya akan turun langsung mengunjungi rumah-rumah calon penerima bansos hasil pendataan ulang.
Tujuannya adalah untuk melihat secara nyata kondisi kehidupan warga tersebut. Dengan verifikasi langsung ini, diharapkan data yang dihasilkan akan jauh lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses ini juga meminimalisir kemungkinan manipulasi data atau masuknya penerima yang tidak memenuhi kriteria kelayakan.
Ini adalah upaya serius untuk memastikan bahwa setiap rupiah bantuan sosial benar-benar mengalir kepada mereka yang paling memerlukan uluran tangan.
Transparansi Melalui Pengumuman Publik
Sebagai bagian dari upaya memastikan akuntabilitas, Dedi Mulyadi juga mengusulkan agar daftar penerima bansos yang sudah diverifikasi ulang nantinya diumumkan secara terbuka.
Pengumuman ini akan dilakukan oleh pemerintah daerah melalui masing-masing kantor desa atau kelurahan.
Dengan adanya pengumuman publik ini, masyarakat luas dapat ikut mengawasi dan mengetahui siapa saja yang menerima bantuan di lingkungan mereka.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan mencegah praktik-praktik yang tidak adil dalam penyaluran bansos.
Keterbukaan informasi menjadi kunci agar program bantuan sosial dapat berjalan dengan baik dan dipercaya oleh publik.