POSKOTA.CO.ID - Memenuhi kebutuhan finansial, baik untuk keperluan mendesak, modal usaha, pembelian aset seperti rumah atau kendaraan, seringkali membutuhkan dukungan dana tambahan.
Bank CIMB Niaga, sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, menawarkan berbagai solusi pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabahnya.
Memahami proses pengajuan pinjaman di CIMB Niaga akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memperlancar prosesnya.
Artikel ini akan membahas informasi penting serta langkah-langkah yang perlu Anda ketahui untuk mengajukan pinjaman di Bank CIMB Niaga.
Baca Juga: Kesulitan Mengajukan Pinjaman KUR BRI 2025? Cari Tahu Penyebab dan Solusinya
Mengenal Pilihan Pinjaman di CIMB Niaga
Sebelum melangkah ke proses pengajuan, penting untuk mengetahui jenis-jenis pinjaman yang ditawarkan oleh CIMB Niaga.
Beberapa di antaranya yang populer adalah Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang cocok untuk kebutuhan konsumtif atau mendesak tanpa perlu jaminan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membantu mewujudkan impian memiliki hunian, serta Kredit Kendaraan Bermotor bagi Anda yang ingin membeli mobil atau motor.
Selain itu, ada juga produk pinjaman lain yang disesuaikan untuk kebutuhan bisnis atau investasi.
Memilih jenis pinjaman yang paling sesuai dengan tujuan dan kemampuan finansial Anda adalah langkah awal yang krusial.
Baca Juga: Dapatkan Dana yang Aman dan Legal, Simak Cara Ajukan Pinjaman di Pegadaian

Dokumen yang Perlu Disiapkan
Kelengkapan dokumen adalah kunci kelancaran proses aplikasi pinjaman. Meskipun dokumen spesifik dapat bervariasi tergantung pada jenis pinjaman dan profil pemohon (karyawan, wiraswasta, atau profesional), beberapa dokumen umum yang hampir selalu dibutuhkan antara lain:
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) pemohon (dan pasangan jika sudah menikah).
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Slip gaji terakhir atau surat keterangan penghasilan (bagi karyawan), atau laporan keuangan dan bukti transaksi usaha (bagi wiraswasta/profesional).
- Mutasi rekening bank selama beberapa bulan terakhir (biasanya 3 bulan) untuk menunjukkan arus kas.
- Tergantung jenis pinjaman, mungkin diperlukan dokumen lain seperti fotokopi Kartu Keluarga (KK), Akta Nikah (jika sudah menikah), dokumen jaminan (untuk pinjaman dengan agunan seperti KPR atau kredit multiguna), dan lain-lain.